Assalamualaikum wr. wb.
Setiap pagi usai melaksanakan aktivitas jalan kaki pagi seringnya saya sarapan di jalan saja, walau tidak selalu, karena kadang saya sarapan di rumah.
Salah satu sarapan favorit saya adalah bubur ayam. Saya bilang favorit karena sering kali saya sarapan dengan bubur ayam. Entahlah, saya koq suka banget dengan bubur ayam. Untuk selingan, suka juga saya sarapan dengan nasi uduk atau ketupat sayur Padang.
Di Sukabumi banyak sekali pedagang bubur ayam. Kebanyakan pedagang bubur ayam ini mangkal di pinggir jalan, hanya beberapa yang mangkal di kios khusus.
Dari sekian banyak pedagang bubur ayam, ada beberapa yang menjadi langganan saya. Nanti kalau kesampaian akan saya tuliskan satu per satu di blog ini. Namun kali ini saya ulas bubur ayam yang mangkal di Jalan Ciwangi Sukabumi.
***
Usai jalan kaki mengelilingi Lapang Merdeka Sukabumi, saya melangkahkan kaki menuju Jalan Ciwangi. Dari kejauhan tampak pedagang bubur ayam langganan telah berada disana. Gerobaknya mangkal di jalan di depan toko yang masih tutup.
![]() |
Pedagang bubur ayam di Jalan Ciwangi, Sukabumi |
![]() |
Sepagi ini rupanya sudah ada pelanggan... |
Saya memesan setengah porsi bubur ayam ditambah kroket bihun dan pepes jeroan ayam. Sebenarnya penyajian standar bubur ayam sudah lengkap tanpa kroket bihun dan pepes jeroan ayam. Tapi bagi saya rasanya kurang mantap bila bubur ayam tanpa tambahan kroket dan pepes jeroan ayam.
Abah Abe, demikian saya memanggil pedagang bubur ayam tersebut, sigap menyiapkan pesanan saya. Pertama ia tuangkan bubur ke dalam mangkok, kemudian ditaburi dengan bumbu racikan, suwiran daging ayam, goreng kacang kedelai, seledri dan kerupuk. Inilah standar penyajian bubur ayam yang sudah siap disantap.
![]() |
Abah Abe sedang menyiapkan bubur ayam pesanan |
Namun saya meminta tambahan kroket dan pepes jeroan ayam. Kroket diiris kecil-kecil, ditaburkan diatas bubur ayam kemudian menyusul pepes jeroan ayam diatasnya. Tidak lupa untuk lebih memperkaya cita rasa, saya minta ditambahkan sambal secukupnya saja, tidak terlalu pedas.
Inilah bubur ayam pesanan saya yang siap untuk dinikmati. Sangat mengundang selera dan kelezatannya sesuai dengan selera saya...
![]() |
Inilah bubur ayam yang lengkap dengan irisan kroket, jeroan pepes ayam dan sambal |
Apakah teman-teman suka bubur ayam juga?
Boleh berbagi cerita bagaimana racikan bubur ayam di tempat teman-teman...
***
Seperti saya bilang diatas kalau di Sukabumi banyak pedagang bubur ayam. Beberapa pernah saya coba dan menjadi langganan. Satu hal yang pasti bubur ayam setiap pedagang tidak sama rasanya. Masing-masing pedagang rupanya memiliki ramuan rahasia pada bumbu racikannya. Saya yakin rahasia rasanya berasal dari bumbu racikan tersebut.
Sekian cerita tentang bubur ayam Ciwangi racikan Abah Abe. Bubur ayam racikan pedagang lainnya akan saya sampaikan kemudian.
Sukabumi, 4 Oktober 2024
sedapnya bubur ayam Pak...kami pun peminat bubur ayam,biasa disini ada yang panggil bubur berlauk,ada sayur kangkong goreng belacan,ada ikan bilis goreng, telur masin,daun bawang,lobak asin
BalasHapusSama penyuka bubur ayam juga ya Mbak.
HapusJadi penasaran bagaimana racikan bubur berlauk disana Mbak...
Salam,
Saya termasuk sering sarapan bubur ayam pak..biasanya isiannya itu ya suwiran ayam, bumbu" ,taburan daun bawang, dan emping melinjo, kuahnya di pisah juga sambelnya, karena saya sering sarapan di rumah, ada kerupuk yg merah juga, ada taburan kacang kedelai goreng...memang tiap daerah beda"dikit ya...biasanya saya gak pake kecap..hanya sambal dan kuahnya aja yg warnanya kuning..ngaldu..jadi rasanya gurih dan sedikit pedas.
BalasHapusIya Mbak racikan bubur ayam beda-beda dikit sesuai daerah asalnya.
HapusDi Sukabumi ini selain bubur ayam khas Sukabumi, belakangan banyak juga yang berdagang bubur ayam Cianjur dengan kerupuknya yang berwarna putih dan belang-belang pinggirnya.
Salam,
maap Pak, aku pnh coba makan nasi uduk di batam dan jakarta, tapi aku lebih nyaman dgn nasi lemak malaysia., ;p
BalasHapusSepertinya yang namanya makanan itu akhirnya kembali ke selera masing-masing ya Wak.
HapusSaya penasaran dengan nasi lemak Malaysia, sayang saya belum pernah menemukan pedagang nasi lemak disini.
Salam,
Aku juga suka bubur ayam pak, harganya juga cukup murah, apalagi kalo dikasih sambal yang agak pedas wuih nikmat nya.
BalasHapusRata rata bubur ayam memang mangkal di pinggir jalan, jarang yang pakai kios.
Iya Mas harganya ramah dengan dompet. Disini 1 porsi kisaran Rp 6000 - Rp 10.000, yang di pinggir jalan. Kalau yang dikios lebih dari Rp 10.000 per porsinya.
HapusSalam,
Kalo tampilan bubur ayamnya aja semenarik dan sepenuh itu, kayaknya aku bakal suka sih haha. Soalnya selama ini kalo beli bubur ayam cuma sate jerohannya aja yg aku makan. Buburnya dimakan suami
BalasHapusSate jeroan memang lezat ya Mbak...
HapusTapi buburnya jadi santapan suami nya ya...
Salam,
Saya peminat bubur ayam, tetapi tidak selalu makan bubur ayam di kedai makan kerana jarang ketemu.
BalasHapusSekiranya ingin sarapan bubur ayam, sebelum tidur saya masak bubur ayam di dalam slow cooker bersama ceker ayam. Menjelang pagi buburnya sudah sempurna masak, cantik dan harum dengan aroma halia, bawang dan rempahan lain. Untuk menikmatinya, taburkan isi ayam goreng yang sudah disiat-siat, tambahkan bawang goreng, hirisan daun sup dan daun bawang dan jika suka pedas sediakan sambal kicap. Enak banget pak!
Saya baca racikan bubur ayam seperti yang Mbak tuliskan diatas...hmmm sepertinya bubur ayamnya lezat sekali Mbak...
HapusSalam,
wahhhhh banyaknyaaaaaa condiment bubur niiiii
BalasHapuspuas makan kalau saya dapat semangkuk bubur sebegini...
Sama, Mbak. Bubur ayam semangkuk penuh itu membuat perut kenyang...jadi setelah makan harus istirahat dulu agak lama sebelum lanjut berjalan kaki.
HapusSalam,
Saya perasan buburnya itu dibubuh kerupuk.. satu kelainan yg tidak terdapat di Malaysia. Sama juga haritu makan soto ayam, kepingan kerupuk juga dimasukkan. Menarik sekali.
BalasHapusIya Mbak disini kerupuk selalu dipadu dengan berbagai jenis makanan, seperti misalnya soto ayam yang tempo hari Mbak nikmati.
HapusBahkan makan nasi pun walau ada berbagai lauk selalu ada kerupuk.
Salam,
Nampak enak sangat :)
BalasHapusAh iya enak banget, Mbak. Bubur ayam itu semacam menjadi sarapan pagi bagi kebanyakan orang disini. Karenanya banyak sekali yang berdagang bubur ayam di Sukabumi.
HapusSalam,
Enak ya, Mas! habis jalan pagi sarapan bubur ayam. Beda dengan saya. Habis jalan pagi sarapan pisang goreng panas.
BalasHapusEnak banget Mbak, pas dengan selera dan lidah saya.
HapusDuh pisang goreng panas ya Mbak? Saya suka pisang goreng, apalagi dinikmatinya berteman dengan kopi hitam. Ah mantap sekali...
Salam,
Sedap nya bubur ayam nya.. Banyak aksesorinya...kerna itu, linda rajennya beli aja... Kerna agak malas mau sediakan aksesorinya.. Hihihi
BalasHapusIya nih Mbak bubur ayam nya banyak tambahan aksesori. Memang kalau tanpa aksesori, hanya standar penyajian saja, rasanya kurang mantap...
HapusSalam,
kalau 10-20 tahun lepas, berapa agaknya harga untuk semangkuk bubur sebegini?
BalasHapusSaya pernah ngobrol dengan pedagang bubur ayam senior, namanya Abah Ahmad - kini beliau sudah meninggal dunia - yang berjualan bubur ayam sejak tahun 1977. Katanta harga semangkuk bubur ayam saat itu Rp 50,-
HapusSalam,
murahnyaaaaa
HapusKalau di Malaysia kami ada hidangan bubur jugak, dipanggil bubur berlauk. Saya paling suka bubur nasi berlauk di Stulang Johor, dihidangkan dengan kangkung belacan, sambal, kacang, bawang hiris dan ikan bilis.
BalasHapusWah mengundang selera juga bubur nasi berlauknya Mbak. Tambahannya itu yang membuat saya penasaran ada kangkung belacan dan ikan bilis. Sepertinya lezat untuk dinikmati pagi-pagi.
HapusSalam,
saya sudah lama enggak makan bubur
BalasHapustrakhir makan bubur waktu ke sumedang
makan bubur disana enak banget
beda sama bubur di jatim hehe
Saya jadi penasaran dengan bubur ayam di Jawa Timur nih Mas.
HapusPernah saya nikmati bubur ayam di Semarang. Rasanya manis dengan tambahan rebus telor.
Salam,
Bubur ayam memang enak di makan pada waktu pagi dan antara menu sesuai untuk sarapan
BalasHapusBetul sekali, Mas.
HapusMemang pas untuk sarapan pagi.
Salam,
Saya pun suka bubur ayam tapi akan ditabur bawang goreng, daun sup dan itu sahaja yang saya suka. Tidak ada tambahan lagi. Malahan tidak dicampur juga dengan sup.
BalasHapusSepertinya Mbak kurang suka dengan bubur ayam yang ramai dengan berbagai tambahan.
HapusNamanya selera pasti setiap orang mempunyai kesukaannya masing-masing ya Mbak.
Salam,
Cerita ttg trip ku ke Sukabumi sebelum puasa sampe skr blm ditulis2 nih. Masih fokus ama trip lain yg juga blm selesai ๐๐.
BalasHapusPas di sukabumi kemarin aku makan di buryam bunut ama buryam raden Mas. Okelah. Cuma memang sambel sukabumi ini ga ada pedes apa yaa ๐ . Dah sebanyak apapun sambelnya ttp ga pedes sesuai lidahku ๐
Saya jadi penasaran nih dengan tulisan Mbak tentang kunjungannya ke Sukabumi. Saya nantikan ya Mbak.
HapusMakan buryam bunut ya Mbak. Enak buryamnya, tapi saya pribadi jarang sekali mampir di buryam bunut, keseringan buryam yang nongkrong di pinggir jalan. Ke buryam bunut paling kalau ada anak & cucu saja.
Salam,
melihat foto bubur ayam diatas enak betul pak
BalasHapusbubur ayam kalau dinikmati pagi pagi sebagai menu sarapan memang enak ya
aku sendiri kalau makan bubur ayam disaat merasa ga enak badan atau ga nafsu makan karena sakit. Seringnya begini casenya
mungkin sesekali aja beli bubur ayam kalau lagi pengen
Wah kalau saya hampir setiap pagi, terutama kalau usai jalan kaki sukanya makan bubur ayam Mbak. Karena suka dan karena juga banyak pedagang bubur ayam di pinggiran jalan Sukabumi.
HapusSalam,
Wah bubur ayam setengah tapi kelihatan cukup porsinya ya, Pak. Saya belum pernah makan buryam kasih topping risol bihun, sepertinya enak.
BalasHapusIya Mbak porsi setengah saja cukup karena saya tambah kroket dan pepes jeroan ayam.
HapusKalau tanpa toping kroket, rasanya kurang nendang Mbak.
Salam,