Senin Pagi, 21 Oktober 2024: Titik 0 KM Kota Sukabumi

Assalamualaikum wr. wb.

Sahabat blogger, jumpa kembali dengan hari Senin. Semoga sahabat tetap semangat dan terhindar dari sindrom "Monday Blues" yang terkadang menyerang diri saat berhadapan dengan hari Senin.

Seperti biasa, saya tetap setia dengan aktivitas setiap pagi yaitu jalan kaki. Bagi saya ini cara yang mudah, murah dan sederhana untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh di saat usia saya telah senja.

Senin pagi ini saya jalan kaki melewati jalan-jalan di Sukabumi. Sambil berjalan kaki saya melihat-lihat suasana pagi di sekitar jalan yang saya lewati.

Saya melewati Jalan A. Yani. Di kiri-kanan jalan ini terdapat banyak pertokoan dan mall bernama Citimall. Di jalur pedestrian banyak juga pedagang-pedagang, baik pedagang kuliner maupun pedagang-pedagang lain seperti pedagang pernik-pernik yang berhubungan dengan gadget.

Jalan A. Yani ini akan macet dengan berbagai macam kendaraan dan orang-orang terutama saat hari libur. Bolehlah dikatakan kalau Jalan A. Yani ini semacam pusat bisnis kota Sukabumi.

Ini kondisi Jalan A. Yani tadi pagi sekitar jam 07.00. 

Suasana Jalan A. Yani disekitar Citimall

Di beberapa titik Jalan A. Yani telah ditanami pohon. Saya tidak tahu pohon apa yang ditanam. ~Setelah googling saya baru tahu kalau pohon yang ditanam itu namanya pohon Tabebuya ~ Melihatnya saya jadi berharap, semoga beberapa tahun ke depan pohon-pohon ini akan besar dan rindang sehingga memberi keindahan dan kesejukan di area tersebut.

Di Jalan A. Yani juga terdapat titik yang merupakan Titik 0 KM Kota Sukabumi. Ruas jalan pada Titik 0 KM tersebut ditandai dengan bermacam warna. 

Sepertinya ada perubahan desain pada penandaan titik nol ini sehingga kini tidak ada lagi bermacam warna. Memandangnya saya merasa sedikit kecewa, sepertinya titik nol ini tidak terawat dengan baik. Perhatikan saja seperti ada paving block yang pecah pada lingkaran bagian dalam.

Titik 0 KM Sukabumi - saat ini

Bandingkan dengan tanda Titik 0 KM pada bulan Januari 2022 yang saya simpan pada akun IG saya. Sungguh sangat jauh berbeda.

Titik 0 KM Sukabumi - Januari 2022

Harapan saya, apapun corak desain titik nol semoga Pemerintah Kota Sukabumi merawat dan memelihara dengan baik sehingga sedap dipandang mata.

Demikian sedikit cerita saya di hari Senin ini.

Keep writing and happy blogging!


Sukabumi, 21 Oktober 2024


Komentar

  1. wah...menarik juga untuk berada di tempat nol KM...alhamdulillah mas kerana masih punya kekuatan utnukberjalan kaki

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah Mas saya rutin jalan kaki setiap pagi. Hanya hari Jumat saja saya off jalan kaki.

      Salam,

      Hapus
  2. Titik nol nya beda warnanya ya pak, kalo sebelumnya dibuat menarik dengan perpaduan warna, kalo sekarang sederhana

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mas penandaan titik nol saat ini dibuat sederhana saja.

      Salam,

      Hapus
  3. Senin yang bahagia Pak Asa โ˜บ
    Tentang Titik Nol tu bila ia berada di tengah jalan mungkin hanya boleh di desain sahaja. Saya pernah baca ada pengembara yang sememangnya mencari titik nol di setiap negara.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah, tetap bahagia Mbak. Semoga Mbak dan keluarga juga disana.
      Benar Mbak, karena dibuat di tengah jalan jadi hanya desain saja yang dibuat menarik.

      Salam,

      Hapus
  4. Kalau yang sekarang jadi terlihat biasa saja ya pak ...kalo ada pejalan kaki yang lewat barangkali enggak tau kalau itu gambar batas titik nol.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Memang Mbak sepertinya desain penandaan titik nol yang sekarang biasa-biasa saja. Kurang menarik dibanding desain lama.

      Salam,

      Hapus
  5. Iya ya, itu jenis pohon apa ya
    saya juga nampak asing
    titik nolnya,
    semoga dapat perawatan khususnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setelah googling ternyata pohon yang ditanam itu namanya pohon Tabebuya, Mas.
      Iya Mas semoga penandaan titik nol terawat baik.

      Salam,

      Hapus
  6. Kenapa tidak mendapatkan perawatan khusus, bukankah kalau dirawat bisa menjadi obyek wisata yang bisa mendatangkan devisa untuk kas daerah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah ini yang saya tidak paham, Mas. Padahal penandaan titik nol itu ada di jalan protokol.
      Moga kedepan lebih diperhatikan oleh pemerintah daerah.

      Salam,

      Hapus
  7. Balasan
    1. Iya Mbak. Saya baru tahu nama pohon itu setelah googling saja karena penasaran.

      Salam,

      Hapus
  8. nanti kalo udah berbunga bakal cantiiik banget tabebuya ini :D. kayak jalanan sudirman saat tabebuya mekar..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah saya jadi penasaran nih Mbak bagaimana cantiknya kalau pohon tabebuya ini saat berbunga.

      Salam,

      Hapus
  9. sama foto perbandingannya itu. tahun depan kalo di foto lagi mungkin akan berbda lagi ya. Semangat bergerak untuk sehat mas.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya heran juga kenapa konsep desain nya berubah, Mas.
      Benar juga siapa tahu tahun depan desain nya berubah lagi.
      Sehat selalu juga Mas.

      Salam,

      Hapus
  10. peminat titik 0KM pasti teruja kalau datang ke sini...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Memang banyak juga orang-orang yang penasaran dengan titik 0 dari satu kota ya Mbak.

      Salam,

      Hapus
  11. at least bila ada warna tu boleh laa tahu kenapa tempat itu diwarnakan sedemikian...orang luar mungkin tak tahu itu kawasan 0 KM

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sepakat Mbak. Warna yang menarik dan sangat berbeda pasti membuat titik 0 ini lebih menarik.

      Salam,

      Hapus
  12. Kalo dirawat dan dibuat bagus titik nol bisa jadi tempat wisata seperti di jogjakarta, semoga pemkab Sukabumi juga begitu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga pemerintah kota Sukabumi lebih memperhatikan penataan dan perawannya, Mas.

      Salam,

      Hapus
  13. Paving block kalau tidak dirawat membahayakan kepada pemandu motor atau kereta. Haaa kan cantik sesudah dirawat. Warnanya terang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul Mbak, membahayakan terutama bagi pengendara sepeda motor.
      Moga ada perawatan yang kontinu ke depannya.

      Salam,

      Hapus
  14. Kota Sukabumi masih segar ya hawanya? Kota saya panas sekali. Kalo gak salah Desy Ratnasari orang Sukabumi ya? SAya kok ingatnya Desy Ratnasari kalau baca kata "Sukabumi".

    BalasHapus
    Balasan
    1. Masih sejuk Mbak hawa disini. Tapi belakangan terasa agak panas, mungkin karena kemarau panjang.
      Iya Desy Ratnasari orang Sukabumi. Ah Mbak pasti ingat juga dengan lagunya "Tenda Biru" ya?

      Salam,

      Hapus

Posting Komentar

Terimakasih telah singgah dan membaca tulisan saya. Bila berkenan, silahkan sahabat tinggalkan komentar. Cepat atau lambat saya akan membalas komentarnya dan mengunjungi blog sahabat.

Mohon ma'af komentar yang menyertakan link hidup akan saya hapus.

Keep writing and happy blogging!