Assalamualaikum wr. wb.
Sahabat blogger, jumpa kembali dengan hari Senin. Semoga sahabat tetap semangat dan terhindar dari sindrom "Monday Blues" yang terkadang menyerang diri saat berhadapan dengan hari Senin.
Seperti biasa, saya tetap setia dengan aktivitas setiap pagi yaitu jalan kaki. Bagi saya ini cara yang mudah, murah dan sederhana untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh di saat usia saya telah senja.
Senin pagi ini saya jalan kaki melewati jalan-jalan di Sukabumi. Sambil berjalan kaki saya melihat-lihat suasana pagi di sekitar jalan yang saya lewati.
Saya melewati Jalan A. Yani. Di kiri-kanan jalan ini terdapat banyak pertokoan dan mall bernama Citimall. Di jalur pedestrian banyak juga pedagang-pedagang, baik pedagang kuliner maupun pedagang-pedagang lain seperti pedagang pernik-pernik yang berhubungan dengan gadget.
Jalan A. Yani ini akan macet dengan berbagai macam kendaraan dan orang-orang terutama saat hari libur. Bolehlah dikatakan kalau Jalan A. Yani ini semacam pusat bisnis kota Sukabumi.
Ini kondisi Jalan A. Yani tadi pagi sekitar jam 07.00.
![]() |
Suasana Jalan A. Yani disekitar Citimall |
Di beberapa titik Jalan A. Yani telah ditanami pohon. Saya tidak tahu pohon apa yang ditanam. ~Setelah googling saya baru tahu kalau pohon yang ditanam itu namanya pohon Tabebuya ~ Melihatnya saya jadi berharap, semoga beberapa tahun ke depan pohon-pohon ini akan besar dan rindang sehingga memberi keindahan dan kesejukan di area tersebut.
Di Jalan A. Yani juga terdapat titik yang merupakan Titik 0 KM Kota Sukabumi. Ruas jalan pada Titik 0 KM tersebut ditandai dengan bermacam warna.
Sepertinya ada perubahan desain pada penandaan titik nol ini sehingga kini tidak ada lagi bermacam warna. Memandangnya saya merasa sedikit kecewa, sepertinya titik nol ini tidak terawat dengan baik. Perhatikan saja seperti ada paving block yang pecah pada lingkaran bagian dalam.
![]() |
Titik 0 KM Sukabumi - saat ini |
Bandingkan dengan tanda Titik 0 KM pada bulan Januari 2022 yang saya simpan pada akun IG saya. Sungguh sangat jauh berbeda.
![]() |
Titik 0 KM Sukabumi - Januari 2022 |
Harapan saya, apapun corak desain titik nol semoga Pemerintah Kota Sukabumi merawat dan memelihara dengan baik sehingga sedap dipandang mata.
Demikian sedikit cerita saya di hari Senin ini.
Keep writing and happy blogging!
Sukabumi, 21 Oktober 2024
wah...menarik juga untuk berada di tempat nol KM...alhamdulillah mas kerana masih punya kekuatan utnukberjalan kaki
BalasHapusAlhamdulillah Mas saya rutin jalan kaki setiap pagi. Hanya hari Jumat saja saya off jalan kaki.
HapusSalam,
Titik nol nya beda warnanya ya pak, kalo sebelumnya dibuat menarik dengan perpaduan warna, kalo sekarang sederhana
BalasHapusIya Mas penandaan titik nol saat ini dibuat sederhana saja.
HapusSalam,
Senin yang bahagia Pak Asa โบ
BalasHapusTentang Titik Nol tu bila ia berada di tengah jalan mungkin hanya boleh di desain sahaja. Saya pernah baca ada pengembara yang sememangnya mencari titik nol di setiap negara.
Alhamdulillah, tetap bahagia Mbak. Semoga Mbak dan keluarga juga disana.
HapusBenar Mbak, karena dibuat di tengah jalan jadi hanya desain saja yang dibuat menarik.
Salam,
Kalau yang sekarang jadi terlihat biasa saja ya pak ...kalo ada pejalan kaki yang lewat barangkali enggak tau kalau itu gambar batas titik nol.
BalasHapusMemang Mbak sepertinya desain penandaan titik nol yang sekarang biasa-biasa saja. Kurang menarik dibanding desain lama.
HapusSalam,
Iya ya, itu jenis pohon apa ya
BalasHapussaya juga nampak asing
titik nolnya,
semoga dapat perawatan khususnya
Setelah googling ternyata pohon yang ditanam itu namanya pohon Tabebuya, Mas.
HapusIya Mas semoga penandaan titik nol terawat baik.
Salam,
Kenapa tidak mendapatkan perawatan khusus, bukankah kalau dirawat bisa menjadi obyek wisata yang bisa mendatangkan devisa untuk kas daerah.
BalasHapusNah ini yang saya tidak paham, Mas. Padahal penandaan titik nol itu ada di jalan protokol.
HapusMoga kedepan lebih diperhatikan oleh pemerintah daerah.
Salam,
uniknya nama pohon itu
BalasHapusIya Mbak. Saya baru tahu nama pohon itu setelah googling saja karena penasaran.
HapusSalam,
nanti kalo udah berbunga bakal cantiiik banget tabebuya ini :D. kayak jalanan sudirman saat tabebuya mekar..
BalasHapusWah saya jadi penasaran nih Mbak bagaimana cantiknya kalau pohon tabebuya ini saat berbunga.
HapusSalam,
sama foto perbandingannya itu. tahun depan kalo di foto lagi mungkin akan berbda lagi ya. Semangat bergerak untuk sehat mas.
BalasHapusSaya heran juga kenapa konsep desain nya berubah, Mas.
HapusBenar juga siapa tahu tahun depan desain nya berubah lagi.
Sehat selalu juga Mas.
Salam,
peminat titik 0KM pasti teruja kalau datang ke sini...
BalasHapusMemang banyak juga orang-orang yang penasaran dengan titik 0 dari satu kota ya Mbak.
HapusSalam,
at least bila ada warna tu boleh laa tahu kenapa tempat itu diwarnakan sedemikian...orang luar mungkin tak tahu itu kawasan 0 KM
BalasHapusSepakat Mbak. Warna yang menarik dan sangat berbeda pasti membuat titik 0 ini lebih menarik.
HapusSalam,
Kalo dirawat dan dibuat bagus titik nol bisa jadi tempat wisata seperti di jogjakarta, semoga pemkab Sukabumi juga begitu
BalasHapusSemoga pemerintah kota Sukabumi lebih memperhatikan penataan dan perawannya, Mas.
HapusSalam,
Paving block kalau tidak dirawat membahayakan kepada pemandu motor atau kereta. Haaa kan cantik sesudah dirawat. Warnanya terang.
BalasHapusBetul Mbak, membahayakan terutama bagi pengendara sepeda motor.
HapusMoga ada perawatan yang kontinu ke depannya.
Salam,
Kota Sukabumi masih segar ya hawanya? Kota saya panas sekali. Kalo gak salah Desy Ratnasari orang Sukabumi ya? SAya kok ingatnya Desy Ratnasari kalau baca kata "Sukabumi".
BalasHapusMasih sejuk Mbak hawa disini. Tapi belakangan terasa agak panas, mungkin karena kemarau panjang.
HapusIya Desy Ratnasari orang Sukabumi. Ah Mbak pasti ingat juga dengan lagunya "Tenda Biru" ya?
Salam,