Wordless Wednesday: Pohon bagi Kehidupan

Suka merasa takjub memandang 3 pohon beringin di Lapang Merdeka,

Pohonnya besar-besar,

Entah berapa tahun usia pohon-pohon itu,

Entah berapa generasi manusia yang telah berteduh, 

dan menghirup kesegaran udaranya...


Maka bila ada kesempatan, 

Tanamlah pohon,

Bagi masa depan,

Bagi kehidupan...



Tertulis pada kata bijak,

Waktu terbaik untuk menanam pohon,

adalah 20 tahun yang lalu.

Waktu terbaik kedua,

adalah sekarang...


Sukabumi, 30 Oktober 2024


Komentar

  1. Pokok pokok sebesar ini sudah lebih 10-15 tahun.. Adanya pokok terus pandangan menjadi tenang :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itulah Mas saya tak memperoleh informasi mengenai perkiraan usia pohon-pohon itu.
      Adem dan tenang rasanya bila duduk dibawah pohon.

      Salam,

      Hapus
  2. indeed! there's no better time than now! anyway, ramai orang guna pepatah yg sama utk those yang menyuruh membeli emas sebabnya harga emas sentiasa naik..kalau dah beli emas few yrs back, memang dpt untung yang banyak bila buyback ;)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul juga Mbak, banyak yang menggunakan pepatah untuk keperluan positif lainnya seperti yang Mbak contohkan dalam hal beinvestasi pada emas.

      Salam,

      Hapus
  3. Dekat rumah saya ada satu buah pohon cukup besar dan rimbun tapi pohon beringin, agak ngeri" juga ...entah sudah berapa lama usianya, mungkin lebih dari 20 th...bikin sejuk dan asri ya liat foto di atas.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sudah tua juga umur pohonnya Mbak. Ngeri karena kuatir akan roboh kalau ada angin kencang ya Mbak?
      Semoga tidak ya Mbak.

      Salam,

      Hapus
  4. Pohon beringin itu memorable banget ya, saya masih ingat betul waktu kecil di lapangan alun-alun terdapat sebuah pohon beringin besar nan menyejukkan lingkungan sekitar.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama Mas. Seingat saya pohon beringin ini sudah ada disana sejak saya sekolah di bangku SD dan sering main ke Lapang Merdeka. Jadi tahun 1970-an pohon beringin ini sudah ada disana.

      Salam,

      Hapus
  5. Wow! Pokok2 besar berdiri megah!
    Tapi untuk maintan pokok2 besar ni pun bukan mudah... Dia juga diancam oleh pollution dan pembangunan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sepertinya yang banyak mengganggu pohon-pohon itu pembangunan, Uncle.
      Semoga saja lebih bijak dalam membangun.

      Salam,

      Hapus
  6. Saya suka menanam dan merawatnya. Karena depan dan samping rumah lahannya sempit, maka yang saya tanam adalah tanaman yang kecil-kecil. Ada pula jambu, asam, yang termasuk tanaman keras dan besar, tapi karena lagi-lagi lahan sempit maka saya tanamnya di planter bag.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salut Mas walaupun dengan beberapa batasan tetap menanam meskipun hanya dalam planter bag.

      Salam,

      Hapus
  7. semoga abadi ya pohonnya.duh bagus bgt dan kaya manfaat tentunya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga Mbak dan tidak menjadi korban bila ada pembangunan pada area tersebut.

      Salam,

      Hapus
  8. kalau pokok akarnya tidak kuat boleh tumbang...tapi pokok ini rasanya cukup kuat

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga kuat, Mas. Sehingga pohon-pohon itu akan tahan lama berdiri tegak disana.

      Salam,

      Hapus
  9. Jarang orang mau menanam pohon, yang banyak mau menebangnya. Sekali ada yang mau menanam hanya pohon kecil dalam pot.
    Di tempat saya kerja ada pohon lengkeng yang usianya lebih dari 15 tahun tapi belum pernah berbuah hanya lebat daunnya saja.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul Mas banyak pohon-pohon ditebang terkalahkan oleh kepentingan pembangunan.
      Wah kenapa ya lengkengnya belum berbuah padahal sudah berumur 15 tahun...

      Salam,

      Hapus
  10. jika di Kuala Lumpur ni pokok2 besar yang sudah tua harus ditebang agar tidak menimpa kenderaan semasa ribut petir. Pernah berlaku kejadian pokok tumbang n menimpa mobil sehingga mengakibatkan maut.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah kalau disini saya belum tahu Pak Kie apakah ada peraturan seperti di KL itu. Mungkin saja di kota besar semacam Jakarta ada peraturan demikian.
      Memang bagus juga peraturan seperti demikian, barangkali perlu perencanaan yang baik ya bila satu pohon ditebang ada pohon pengganti yang sudah agak besar, sehingga keteduhan tetap terjaga.

      Salam,

      Hapus
  11. Pohonnya sudah menjadi saksi bisu ya Pak, dari berbagai generasi manusia.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar Mas, kalau saja pohon itu bisa berbicara...

      Salam,

      Hapus
  12. Pohon besar yang mendamaikan dan membersihkan udara tercemar. Indah bahasa bijak itu. Oleh itu masih tidak terlewat untuk menanam pokok yang memberi kebaikan :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul Mbak, kalau saja ada kesempatan untuk sekadar menanam hanya 1 pohon, baiknya segera dilakukan.

      Salam,

      Hapus
  13. Pohon beringin memang banyak ditanam di lapangan ya pak, untuk peneduh dan juga katanya bisa untuk simpanan air di musim kemarau. Tapi untuk simpanan air di musim kemarau katanya harus banyak pohonnya.

    Kalo melihat gambarnya sepertinya usia pohon beringin itu sudah 50 tahun lebih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar Mas sebagai peneduh. Kalau sebagai simpanan air, sepertinya memang harus banyak pohonnya.
      Tentang umur pohon itu, saya tidak memperoleh informasi. Tapi tahun 1970-an waktu saya masih pelajar SD pohon itu sudah ada dan sudah sebesar itu.

      Salam,

      Hapus
    2. Berarti kemungkinan sudah 100 tahun kali ya. Mungkin ditanam dari zaman Belanda.

      Hapus
    3. Boleh jadi 100 tahun-an, Mas. Beberapa hari lalu ada update dari IG sukabumi, kalau tahun 1930 pohon itu sudah ada dan sudah besar.
      Salam,

      Hapus
  14. Pokok begini ditanam di kawasan lapang. Nampak teduh dan nyaman. Kalau ditanam di kawasan perumahan takut akarnya memecahkan struktur bawah rumah.
    Saya suka kata² bijak yang ditulis tentang pokok itu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mbak pohon yang besar memang baiknya di tanam di tanah yang lapang. Kalau di kawasan perumahan sepertinya tidak cocok menanam pohon besar begini.

      Salam,

      Hapus
  15. saya sering lihat kalau lagi berkendara di jalan
    ada truck yang bawa batang pohon segede gede gaban
    itu pasti pohon ratusan tahun ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Biasanya pohon-pohon itu berasal dari kawasan hutan ya Mas.
      Dulu saya sering juga lihat biasanya truk dari kawasan pejampangan membawa batang pohon besar, entah mau dibawa kemana.

      Salam,

      Hapus
  16. aku sempat lihat pohon besar ini pas ke sukabumi... semoga aja akan selalu membesar seperti beringin di alun2 jogja :D.. ga kebayang panasnya kalo sampe pohon ini ditebang

    BalasHapus
    Balasan
    1. Oh iya ya Mbak sempat ke Sukabumi, pasti melewati kawasan Lapang Merdeka dan melihat pohon-pohon besar ini.
      Bakal gersang dan panas Mbak kalau pohon-pohon tersebut di tebang.

      Salam,

      Hapus
  17. Pohon yang rindang, ditanam pada waktu yang tepat.
    Sekarang kita bisa menikmatinya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betapa berjasa ya orang yang dahulu menanamnya Mbak.
      Sekarang pengunjung Lapang Merdeka merasakan manfaatnya.

      Salam,

      Hapus
  18. Wah .. saya juga suka takjub memandang pohon beringin, Mas ... jarang lihat di kota saya. Ada tapi gak banyak. dekat sini ada, dekat kuburan orang penting dari lingkungan sini. Ada juga di jalan besar, tidk terlalu jauh dari sini ... entah kenapa kalau lewat sana, suka membayangkan ada "kerajaan" besar di pohon itu :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Syukurlah kalau di kota Mbak masih juga ditemukan pohon-pohon berukuran besar. Minimal membawa kesejukan ya Mbak.
      Hehehe...Mbak suka membayangkan hal berbau mistis bila melihat pohon besar. Sama Mbak sering saya juga berpikir demikian.

      Salam,

      Hapus
  19. kalau kat 🇲🇾 ni pokok2 besar macam ni memang tak boleh tebang. hanya pihak.tertentu je boleh potong or trim pokok. orang awam yang binasakan pokok sebegini akan didenda...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bagus juga peraturannya Mbak. Jadi hanya orang awam tidak sembarang tebang pohon.

      Salam,

      Hapus
  20. kata2 akhir tu sesuai untuk pokok durian😁

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah benar juga Mbak. Jadi anak cucu kita yang menikmati hasil dari apa yang kita tanam ya.

      Salam,

      Hapus
  21. Berapa tahun agaknya usia pohon ni ya? Boleh la kita berteduh di bawahnya, burung-burung tumpang hinggap di dahannya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya tidak menemukan informasi yang akurat mengenaik usia pohon ini Mbak.
      Memang terasa sejuk udara saat berteduh dibawahnya.

      Salam,

      Hapus
  22. Betul memang seeloknya muka bumi ini ditanam dengan pokok sebanyak yang mungkin.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Memang demikianlah seharusnya, Mbak.
      Membuat bumi menjadi hijau kembali...

      Salam,

      Hapus
  23. besar sungguh pokoknya. pasti pokok ini menjadi saksi pembangunan bandar yang berdiri di sekitarnya. pokok macam ni perlulah dijaga dengan sebaiknya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mbak besar sekali pohon ini. Pohon-pohon ini jadi saksi bisu perubahan-perubahan yang terjadi di kota Sukabumi.

      Salam,

      Hapus
  24. Pemandangan hijau pepohonan perlu dilestarikan untuk tujuan mesra alam, diseimbangkan dengan pembangunan. Di Kuala Lumpur, banyak pokok ditebang untuk elak kejadian pokok menimpa kenderaan yang lalu-lalang. Di China, saya melihat pokok-pokok di ibu kota dijaga dengan rapi bahkan bumbung bas yang kami naiki turut tersentuh daun-daun pokok yang terjuntai di tepi jalan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Memang sangat disayangkan banyak pohon-pohon besar yang ditebang dengan alasan pembangunan atau menghindari bahaya pohon rubuh.
      Luar biasa juga ya apa yang dilakukan di China. Pohon-pohon dijaga bahkan sampai menyentuh bus. Jadi salut dengan perawatan dan pemeliharaan yang merka lakukan.

      Salam,

      Hapus
  25. Aku jadi kangen Pohon beringin di alun-alun desaku mas. Dulu tuh pohonnya senantiasa awet, dari aku kecil sampai dewasa.. Eeeh, tau-tau ditebang. Katanya sih biar parkirannya bisa dipake mobil.

    Sekarang tiap kali pulkam tuh, rasanya ada sesuatu yang hilang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Duh sayang sekali ya Mas pohon beringinnya ditebang demi tempat parkir.
      Ah ya pasti Mas merasakan ada yang hilang saat kembali mengunjungi alun-alun.

      Salam,

      Hapus

Posting Komentar

Terimakasih telah singgah dan membaca tulisan saya. Bila berkenan, silahkan sahabat tinggalkan komentar. Cepat atau lambat saya akan membalas komentarnya dan mengunjungi blog sahabat.

Mohon ma'af komentar yang menyertakan link hidup akan saya hapus.

Keep writing and happy blogging!