Tanggal 30 April ditetapkan sebagai Hari Jazz Internasional dan menjadi perayaan tahunan sejak penetapannya oleh UNESCO pada tahun 2011.
Inisiasi Hari Jazz Internasional diajukan oleh Amerika Serikat. Amerika, bersama 17 negara anggota PBB mengirim proposal untuk merayakan Hari Jazz Internasional. Penetapan 30 April sebagai Hari Jazz Internasional bertepatan dengan perayaan Bulan Jazz pada bulan April di Amerika Serikat.
Sejarah peristiwa 30 April yang diperingati sebagai Hari Jazz Internasional dimulai ketika musik jazz berfungsi sebagai media untuk memperjuangkan hak-hak sipil bagi masyarakat. Musik jazz menjadi sarana untuk melawan diskriminasi dan rasisme yang terjadi di masyarakat. Dan UNESCO pun percaya bahwa musik jazz memiliki kekuatan tersendiri untuk menyampaikan pesan perdamaian dan toleransi sesama umat manusia.Setiap perayaan tahunan pada 30 April digelar konser jazz di berbagai negara, di Indonesia konser jazz digelar antara lain di Jakarta, Semarang dan beberapa kota lainnya.
Hari Jazz Internasional digunakan sebagai upaya untuk mempromosikan perdamaian, dialog antar-budaya, keanekaragaman, dan penghormatan terhadap hak asasi manusia dan martabat manusia; memberantas diskriminasi; mempromosikan kebebasan berekspresi; mendorong kesetaraan gender; dan memperkuat peran pemuda dalam memberlakukan perubahan sosial.
Demikian sedikit informasi mengenai perayaan Hari Jazz Internasional.
***
Untuk turut merayakan Hari Jazz Internasional melalui tulisan ini, saya sertakan komposisi jazz berjudul My Favorite Things yang disajikan oleh pianis jazz muda asal Indonesa, Joey Alexander.
Mengenai Joey Alexander (lahir pada 25-06-2003), boleh dikatakan sebagai seorang jenius pianis jazz, merilis album pertamanya bertajuk My Favorite Things saat usianya 12 tahun, tepatnya pada tahun 2015.
CD album Joey Alexander – My Favorite Things (2015) | Koleksi pribadi |
My Favorite Things sendiri adalah lagu yang menjadi bagian drama Broadway (1959) dan film The Sound of Music (1965). Pada tahun 1961 musisi jazz kenamaan, John Coltrane, memberikan sentuhan jazz pada lagu ini dan merekamnya dalam album berjudul sama, My Favorite Things.
Tahun 2016, album My Favorite Things-nya Joey Alexander memperoleh 2 nominasi Grammy Award. Nominasi tersebut untuk kategori Best Improvised Jazz Solo untuk komposisi Giant Steps dan kategori Best Jazz Instrumental Album untuk My Favorite Things. Joey tercatat sebagai peraih nominasi termuda dalam sejarah Grammy.
Tahun 2017, Joey kembali memperoleh nominasi Grammy Award kategori Best Improvised Jazz Solo untuk komposisi klasik John Coltrane, Countdown, yang ditampilkan dalam album keduanya.
Sila simak video lama My Favorite Things, kali ini tidak dalam bentuk instrumental seperti pada albumnya, tapi dengan vokal Kelsea Ballerini.
Perhatikan bagaimana piawainya Joey menampilkan improvisasi solo piano yang cukup panjang pada bagian pertengahan lagu – dari menit 1:45 sampai 3:02 – dan mendapat applause yang meriah dari penonton yang hadir.
Selamat Merayakan Hari Jazz Internasional 2023.
Sukabumi, 30 April 2023
Lagu berentak jazz yang mana mas paling suka dengar sampai ke hari ini?
BalasHapusSaya suka jazz yang instrumental. Tapi kalau vokalis dari tanah air saya suka Ermy Kullit. Kalau dari Malaysia saya suka Sheila Majid. Saya koleksi beberapa kaset album Sheila Majid.
HapusSalam,
mas nant pasang widget Follower ya? tq
BalasHapusWidget follower yang seperti apa ya Mbak?
HapusYang di sidebar, dibawah widget Translate, apakah itu yang Mbak maksud?
Maaf Mbak, saya masih agak bingung di blogspot.
Salam,
Pasti Mas Asa penyuka musik. He he. ...
BalasHapusBetul, Mbak.
HapusBoleh dibilang kalau musik sudah menjadi bagian hidup saya, sehari tanpa dengarkan musik rasanya ada yang kurang.
Salam,