Saya menuliskan pengalaman ini sebagai ungkapan rasa bahagia berjumpa kembali dengan beberapa sahabat blogger lama, setelah saya absen dari dunia blog selama hampir 2 tahun.
Saya mulai ngeblog sejak tahun 2010. Mulanya hanya sekadar penasaran saja, akhirnya keterusan karena ternyata ngeblog asyik juga.
Selain update tulisan-tulisan, saya melakukan kunjungan ke berbagai blog-blog, berkenalan dan berkomentar, dan kemudian tumbuh keakraban. Akhirnya saya banyak berjumpa dengan sahabat-sahabat blogger dari berbagai pelosok daerah, satu diantaranya adalah Mas Azzet.
Mas Azzet, nama lengkapnya Akhmad Muhaimin Azzet, seorang blogger Jogja dan seorang penulis produktif. Tulisannya telah dimuat di beberapa media cetak dan ada juga yang telah diterbitkan dalam bentuk buku. Disamping itu, ia juga seorang pengajar dan juga seorang penceramah.
Saya suka dengan tulisan-tulisan pada blognya yang bernafaskan religius. Tulisannya disampaikan dengan bahasa yang lugas, sederhana, tidak menggurui dan tidak bertele-tele. Tulisan-tulisannya membuat saya rindu untuk kembali mengunjungi blognya dan berkomentar.
***
Satu ketika saya mendapat informasi bahwa akan digelar festival jazz tahunan di Jogja. Festival jazz ini bernama “Ngayogjazz“, selalu diselenggarakan setiap tahun dengan lokasi penyelenggaraan yang selalu berpindah dari satu desa wisata ke desa wisata lainnya yang ada di Jogja. Ngayojazz akan di gelar pada hari Sabtu, 22 November 2014, bertempat di Desa Wisata Brayut.
Sebagai pencinta jazz, sudah lama sekali saya terobsesi ingin menghadiri Ngayogjazz namun belum kesampaian juga. Saya bilang pada diri sendiri “kali ini saya harus hadiri Ngayogjazz…!“, tapi bagaimana? Saya tidak kenal dengan wilayah Jogja, belum pernah juga kesana.
Saat itulah saya ingat Mas Azzet, kemudian saya membuka komunikasi melalui e-mail. Saya bertanya bagaimana cara mencapai desa wisata Brayut dari terminal bus Giwangan, Jogja. Dengan rinci Mas Azzet menjelaskan angkutan umum apa saja yang harus saya naiki disertai dengan penutup, “nanti kabari ya kalau jadi berangkat ke Jogja…“
Kamis, 20 November 2014 – Perjalanan malam
Sore, jam 17.30, dengan naik bus malam saya memulai perjalanan sejauh 540 km, dari Bekasi menuju Jogja.
Selama dalam perjalanan, beberapa kali berkirim sms dengan Mas Azzet. Hal yang membuat saya tertegun adalah Mas Azzet akan menjemput saya di terminal bus Giwangan dan mengantar saya ke Brayut.
Jum’at, 21 November 2014 – Pertemuan
Sekitar jam 07.00 pagi saya sampai di terminal bus Giwangan dan bertemu dengan Mas Azzet. Pertemuan pertama yang hangat dan akrab.
Kami sempat sarapan pagi di Warung Soto Lamongan Cak Sodik. Sarapan pagi yang nikmat, disertai obrolan perkenalan lebih lanjut.
Usai sarapan sebelum lanjut perjalanan menuju desa wisata Brayut, kami sempatkan untuk berfoto.
Bersama Mas Azzet, usai sarapan pagi |
Ketika sampai di desa wisata Brayut, sejenak saya sempat berkeliling. Suasana desa yang hening dengan jalan-jalan berlantai paving block yang tertata rapi.
Lingkungan desa yang sejuk, segar dan masih asri, membuat nyaman bagi siapapun yang berkunjung kesana.
Di sudut-sudut desa sudah mulai terlihat kesibukan menyambut Ngayogjazz. Disana-sini telah terpasang umbul-umbul dan plang raksasa berisi informasi panggung-panggung – sejumlah 5 panggung disiapkan – yang akan digunakan untuk pertunjukan, termasuk run-down dan peta lokasinya yang cukup jelas.
Benar-benar lingkungan desa telah ditata sedemikian rupa sehingga siap menyambut agenda tahunan Ngayogjazz.
Yang harus saya cari terlebih dahulu, dimana saya bisa menginap. Dengan bantuan Mas Azzet melalui komunikasi dengan ketua lingkungan desa wisata, akhirnya saya dapat menginap di salah satu rumah penduduk. Jadilah saya merepotkan keluarga yang punya rumah karena selama 2 malam saya menginap di rumah mereka.
Sabtu, 22 November 2014 – Menyimak jazz dari panggung ke panggung
Sekitar jam 10.00 keadaan lingkungan desa mulai ramai. Pada beberapa panggung sudah digelar penampilan band-band jazz. Seremoni pembukaan Ngayogjazz secara resmi baru dimulai jam 12.45 dengan menampilkan atraksi budaya tradisional.
Siang hari Mas Azzet datang berkunjung bersama Mas Nuz (Nuzulul Arifin), seorang blogger dari Mojokerto. Dengan memperhatikan jadwal penampilan musisi jazz di setiap panggung, kami bergerak dari satu panggung ke panggung lainnya menyimak penampilan jazz band dari berbagai daerah.
Bersama Mas Azzet dan Mas Nuz |
Malam hari kami berdesakan di depan panggung utama menyimak penampil terakhir dan penampil utama yaitu vokalis jazz papan atas tanah air, Syaharani.
Penampilan Syaharani & Queenfireworks (ESQI:EF) sangat dinantikan, terlihat dari sambutan penonton yang luar biasa meriah dan memadati area sekitar panggung.
Usai acara Ngayogjazz jelang perpisahan, kami sempat berbincang dan menikmati kopi hitam di warung kopi dadakan yang dikelola oleh warga Brayut.
Mas Azzet memberi saya cenderamata berupa buku karya tulisnya. Saya hanya dapat mengucapkan terima kasih tak terhingga atas semua bantuan dan kemurahan hatinya.
Cenderamata dari Mas Azzet |
***
Demikian sedikit cerita saya tentang persahabatan yang terjalin antar sesama blogger seperti yang saya sendiri alami.
Saya yakin banyak sahabat blogger yang menjalin persahabatan melalui media blog, bagaimana kesan-kesannya?
Sukabumi, 12 April 2023
Alhamdulillaah..., terima kasih banyak, Pak, saya senang sekali membaca ini. Terkenang masa-masa itu. Semoga suatu saat bisa ke Jogja lagi ya, atau saya yang ke tempat panjenengan. Salam kreatif dan terus semangat berkarya.
BalasHapusSama-sama Mas.
HapusMoga suatu saat nanti kita bisa jumpa lagi. Apalagi bisa nonton ngayogjazz bareng lagi.
Semoga masih diberi rezeki untuk berjumpa kembali Mas.
Salam persahabatan selalu.
Blogger jadi kerjaaya sepanjang zaman
BalasHapusMungkin hanya sebagai hobi sepanjang masa saja, Mas
HapusSalam,
Beautiful friendship!
BalasHapusAh jadi terkenang masa-masa indahnya pertemuan dengan sahabat maya yang ditemukan via blog Mbak.
HapusSalam,