Assalamualaikum wr. wb.
Foto-foto zaman duhulu selalu menarik saya untuk mengamatinya. Apalagi foto-foto yang ber-setting suasana lingkungan dan kehidupan masyarakat, apa yang ada dalam foto tersebut menarik pikiran saya untuk diajak menerawang dan menjelajah ke masa lalu.
Hal-hal yang saya sampaikan diatas saya rasakan ketika menemukan foto dibawah ini,
Stasiun Kereta Api Sukabumi ca. 1900 | source: FB Page "Indonesian Overseas History II" |
Foto diatas saya temukan dari laman Facebook Indonesian Overseas History II disertai keterangan singkat, "Potret sekelompok penduduk lokal di stasiun kereta api Sukabumi, Jawa Barat, sekitar tahun 1900"
Luar biasa! Foto tahun 1900...
Saya amati foto tersebut. Saya perhatikan bangunan stasiun di sebelah kanan jalan kereta masih merupakan bangunan kecil. Di sebelah kiri jalan kereta ditumbuhi oleh banyak pohon-pohon besar dan ada juga beberapa pohon pisang disana.
Penduduk lokal yang ada dalam foto tersebut memakai ikat kepala khas suku Sunda. Memang ada beberapa model ikat kepala khas suku Sunda, tak aneh bila pada foto tersebut setiap orang memakai ikat kepala yang berbeda. Ada satu orang yang memakai topi, mungkin ia bukan penduduk lokal, atau mungkin juga penduduk lokal yang bekerja pada pemerintahan Hindia Belanda.
Saya membayangkan pakaian yang dikenakan berbahan polos dan hanya 2 warna saja, hitam dan putih. Sepertinya saat itu belum ada bahan pakaian yang warna-warni seperti saat ini. Celana yang dikenakan rata-rata celana pendek yang hanya sedikit melewati lutut. Namun ada satu orang yang memakai celana panjang hitam dan satu orang lagi yang memakai sarung batik.
Perhatikan juga, rupanya masa itu belum lumrah memakai alas kaki. Orang-orang pada foto tersebut rata-rata tidak mengenakan alas kaki, kecuali mungkin hanya orang yang bercelana panjang hitam dan yang memakai sarung batik.
Melihat alam sekitar yang masih terdapat pohon-pohon besar, saya membayangkan betapa sejuknya kota Sukabumi saat itu. Dengan penduduk yang masih sedikit dan kendaraan yang masih langka dan pohon-pohon besar yang banyak tumbuh di sekitar, betapa adem dan tenang hidup di masa itu. Seandai ada mesin waktu, ingin saya kembali sejenak ke masa itu...
...seandai ada mesin waktu, ingin saya kembali sejenak ke masa itu...
Kapan Stasiun Sukabumi mulai digunakan?
Para pekerja jawatan kereta api berfoto di Stasiun Sukabumi ca.1910 | source: BBC.com |
Bagaimana keadaan Stasiun Sukabumi saat ini?
Sabtu pagi kemarin, saat saya jalan kaki pagi, sengaja saya melewati area stasiun kereta Sukabumi. Saya ambil beberapa foto, barangkali foto dibawah ini sesuai dengan sudut foto tahun 1900 tersebut,
Stasiun Kereta Api Sukabumi saat ini - 2024 |
Bangunan stasiun Sukabumi yang berada di sebelah kanan jalan kereta api kini sudah menjadi bangunan berukuran besar. Jauh berbeda dengan bangunan stasiun pada foto tahun 1900.
Pada bagian kiri jalan kereta api kini tidak ada lagi pohon-pohon besar, namun hanya berupa tembok bagian belakang bangunan saja. Dahulu di tahun 1900 bagian kiri ini tampak asri kini tampak semrawut dengan tumbuhan dan ilalang yang tumbuh liar disana. Rasanya sakit mata ini memandangnya.
Stasiun Kereta Api Sukabumi 2024, inset 1900 |
Sedangkan bangunan dan interior Stasiun Sukabumi banyak mempertahankan bentuk dan ornamen dari masa lalu. Tetap terasa kesan antik dan romantik saat memandangnya.
Foto dibawah adalah foto keadaan Stasiun Sukabumi saat ini. Perhatikan pintu-pintu dengan bagian atasnya yang membentuk setengah lingkaran. Benar-benar masih mempertahankan bentuk seperti pada bagian belakang foto tahun 1910 diatas.
Stasiun Kereta Api Sukabumi saat ini - 2024 |
Untuk lebih jelas perbandingannya, saya inset foto Stasiun Kereta Api Sukabumi tahun 1910.
Stasiun Kereta Api Sukabumi 2024, inset foto 1910 |
Demikian sekilas tulisan singkat mengenai Stasiun Sukabumi pada kurun waktu sekitar tahun 1900-an dibandingkan dengan keadaannya masa kini.
Sukabumi, 18 Februari 2024
Beberapa bagian memang masih mempertahankan bangunan lamanya ya pak seperti jendelanya yang bundar dan besar, sayangnya sekitar agak kurang terawat,padahal kalau di jaga dan di rawat bagus banget nih masih ada stasiun jadul yang masih bertahan., Barangkali karena dulu hanya ada foto hitam putih,jadi warna pakaian gak terlihat ya pak.
BalasHapusSaya juga menyayangkan bagian kiri jalan kereta api tampak demikian tak dirawat Mbak.
HapusSiapa tahu ke depannya ada perhatian umtuk membenahi area tersebut.
Salam,
bila tengok gambar2 sebegini kan.. rasa teringin untuk kembali ke zaman tersebut.. nak melihat dgn mata sdri kehidupan zaman dahulu kala..
BalasHapusBetul Mbak itu juga yang saya rasakan kalau memandang foto lama seperti foto-foto lama diatas.
HapusSayangnya kita tidak mempunyai kemampuan untuk kembali ke masa silam...
Salam,
aww.... tahun 1900-an ternyata leih asri dan rapi.....
BalasHapusposting informatif
Iya Mas tahun 1900-an tampak demikian asri dan rapi keadaan lingkungan.
HapusSemoga ke depan makin timbul kesadaran akan kelestarian dan kerapihan lingkungan.
Salam,
👍👍
HapusWah menarik sekali apabila membandingkan dua gambar tempat yang sama tapi beda waktunya.
BalasHapusMungkin Cuya pon boleh bandingkan kawasan rumah Cuya yang dulu dgn sekarang. Dan perlu rajin tangkap gambar supaya memori itu banyak
Menarik memang Mbak membandingkan sesuatu terhadap waktu saat masa lalu dengan masa kini.
HapusBoleh tuh Mbak membandingkan kawasan rumahnya beberapa tahun silam dengan masa kini. Pasti banyak perubahan terjadi disana.
Salam,
Tempat saya tidak ada kereta api mas hehehe
BalasHapusOh di tempat Mas tidak ada moda transportasi via kereta api ya.
HapusDisini rupanya kereta api sudah ada sejak zaman Hindia Belanda. Saya jadi untuk mempelajarinya lebih jauh lagi,
Salam,
Nampak masih dijaga rapi...
BalasHapusIya Uncle, beberapa bagian bangunan stasiun masih mempertahankan ornamen-ornamen lama.
HapusHanya saja sudut-sudut lingkungan tampak semrawut dan tak terawat dengan baik.
Salam,
Jaman dulu terlihat luas dan rapi sedangkan jaman sekarang terlihat sempit dan sesak.
BalasHapusJaman dulu manusianya sedikit dan mudah di atur klo jaman skrg manusianya banyak dan sulit diatur, hihi..
Demikian memang Mas pergantian jaman membawa dampak juga pada perubahan baik lingkungannya juga orang-orangnya.
HapusSalam,
Rasa nostalgia bila bandingkan gambar lama dan baru. Baru nampak perubahannya.
BalasHapusSaya suka membandingkan foto lama dengan keadaan masa kini, Mbak. Ada nostalgia indah terutama di masa lalu dan banyak juga perubahan yang telah terjadi.
HapusSalam,
Sama mas. Terkadang kalo kagum dengan sesuatu, saya pun terpikir seandainya bisa kembali dan melihat di zaman itu, seperti apa dulunya, bagaimana mereka membangun sesuatu dll. ❤️
BalasHapusUntunglah stasiun ini tetap terpakai hingga sekarang ya mas👍
Iya ya Mbak suka timbul keinginan untuk sejenak saja kembali ke masa lalu...sayang kita tidak mempunyai kemampuan demikian ya.
HapusStasiun mulai ramai lagi Mbak apalagi sejak relasi Sukabumi - Bogor hidup kembali. Sayangnya ke arah timur belum sampai Bandung, hanya sampai Cipatat saja.
Salam,
Terlihat masih sama, bersih dan rapi. Seperti dua foto yang sama tapi berbeda warna fotonya.
BalasHapusBetul Mas tetap sama terutama bangunan dan ornamen stasiunnya. Hanya di sekitar jalan kereta api saja, terutama yang sebelah kiri, sudah sangat jauh berbeda.
HapusSalam,
ooh kemaren aku hanya sempat ke stasiun Bogor dari Jakarta aja mas.. kayaknya sukabumi pun sering gempa ya mas? dekat dgn cianjur kann? moga aman2 saja., aminn
BalasHapusKapan-kapan kalau berkunjung kemari lagi, mampir ke Sukabumi ya Wak.
HapusIya Sukabumi dekat Cianjur. Sekitar 50-an km. Sukabumi sering gempa juga tapi di daerah Sukabumi selatan. Kasus yang sering terjadi sebenarnya bukan gempa tapi pergeseran lapisan tanah. Ini yang membuat hancur banyak rumah-rumah penduduk.
Salam,
still beautiful but i just prefer the old one because it's more vintage and classy!
BalasHapusBenar Mbak foto-foto masa lalu mempunyai nuansa dan pesona yang memikat. Tak salah bila Mbak lebih menyukainyai. Saya saja sampai mempunyai keinginan untuk sejenak saja kembali ke masa lalu...
HapusSalam,
bila tengok foto lama
BalasHapuspegawai belanda dan orang tempatan tu
rupnya sama juga dengan di malaysia dahulu
tiada bezanya orang inggeris dengan penduduk tanah melayu
bila berfoto, mereka (kebanyakannya) mesti duduk
sementara orang tempatan perlu berdiri
Betul Mbak, demikian ya situasi masa itu.
HapusOh iya kalau Malaysia dibawah Inggris ya.
Syukurlah kini masa sudah berganti.
Salam,
banyakkkk sungguh perubahan yg berlaku
BalasHapuskat area ni
ke mana agaknya pemilik-pemilik rumah
yang tinggal berdekatan stesen kereta api yang lama tu....
Sekitar tahun 80-an masih banyak rumah penduduk sekitar stasiun, Mbak.
HapusSaat ini rumah-rumah penduduk sudah tak ada lagi. Di depan stasiun sudah berganti menjadi pasar. Di belakang stasiun berganti pertokoan dan pasar tradisional. Rumah-rumah penduduk semakin menjauh dari area stasiun.
Salam,
Menarik sekali foto stasiun Sukabumi pada tahun 1900an. Ternyata pakaian orang jaman dulu cukup bagus ya pak biarpun tidak pakai alas kaki. Pikiran ku juga ikutan melayang ke masa tersebut.
BalasHapusPakaian-pakaian orang jaman dahulu walaupun sederhana tapi enak dipandang ya Mas.
HapusPakaian dan ikat kepala yang khas bergaya adat sunda, terlihat cantik juga.
Sayang ya Mas kita tidak punya kemampuan untuk sejenak kembali ke masa lalu...
Salam,
Saya pun suka sangat bila tengok gambar2 lama. Terasa nak pergi ke masa itu, nak merasai suasana hidup di zaman itu.
BalasHapusBetul Mbak, demikian juga yang saya rasakan bila memandang foto-foto lama ada perasaan ingin kembali sejenak ke masa itu, seperti saat saya memandang foto stasiun Sukabumi diatas.
HapusSalam,
Hebatnya insinyur belanda yang bisa bangun bangunan yang lebih dari 100 tahun. Desain stasiun jaman dulu bagus dan memiliki ciri khas tersendiri.
BalasHapusSelalu suka kalau baca tentang kereta api di indonesia. Apalagi jalur kereta api pertama di Indonesia dibangun di semarang. Sayangnya, stasiun kereta api tertua, yaitu stasiun semarang sudah hilang karena banjir rob.