Di satu sisi memang ada rasa kasihan memandang anak muda ini Mbak. Terbayang semuda itu ia sudah berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya yang seharusnya masih ditanggung oleh orang tuanya. Tapi disisi lain, salut juga. Semuda usia itu ia sudah berdagang. Jangan-jangan ini dasar perkambangan karirnya di masa mendatang.
Kadang aku penasaran dengan cerita orang-orang yang kulihat sepintas di jalan. Seperti waktu lihat foto ini. Mungkin adiknya sedang libur sekolah dan membantu orangtua, ya. Apapun, semoga rezekinya dilancarkan. Salut! :)
ada anak2 didik saya yang terpaksa membuat kerja sambilan selepas waktu sekolah untuk membiayai kehidupan seharian. Terus ada yang berhenti sekolah sebab sudah kurang berminat untuk belajar..
Memandang anak muda berdagang ini memang jadi timbul dua sisi tanggapan kita ya Mas. Disatu sisi, kasihan. Disatu sisi, salut. Semoga saja ke depan jalan hidup anak muda ini baik.
Bukan Mbak. Foto ini direkam pada hari Minggu pagi. Anak muda pedagang mainan ini berjalan menuju Lapang Merdeka. Disana kalau hari Minggu ramai pengunjung, banyak juga anak-anak. Mengenani pakaiannya kemungkinan anak ini seorang santri dari salah satu pesantren yang ada di Sukabumi.
Iya memang Mbal istilah-istilah banyak yang baru, kadang terasa asing. Saking merasa asingnya saya jadi sering cek di kamus besar bahasa Indonesia (KBBI). Betul Mbak, salut pada anak muda yang berusaha mandiri.
Jiwa wiraswasta memang sebaiknya sudah ada sejak dini . Biar tidak tergantung dengan pekerjaan lain yg dianggab lebih menghasilkan. Padahal kalo bisnis sendiri bisa lebih sukses, justru lebih menghasilkan dan bisa membuka lapangan kerja utk orang lain pula.
Jiwa wiraswasta memang tidak bisa ditumbuhkan dengan instan ya Mbak. Semoga kelak anak muda ini tumbuh menjadi pengusaha yang sukses dan dapat membuka lapangan kerja.
Jujur dulu sempat meremehkan para pelaku UMKM, atau para wiraswastawan, apalagi bagi diri saya sendiri yang sempat mencoba untuk berdagang waktu masih kuliah tapi gagal total T.T, cuma sekarang pandangan saya sudah berubah, sebab pernah lihat di salah satu chanel youtube tentang informasi yang mengatakan bahwa 60% ekonomi Indonesia itu ditopang oleh para pelaku UMKM, yang awalnya saya pikir adalah para pelaku ekonomi level korporasi besar, ternyata saya salah.
Bahkan hebatnya lagi, UMKM Indonesia itu adalah benteng alami ekonomi Indonesia untuk menghadapi gempuran pasar global yang tidak dimiliki oleh semua negara. Hal ini dibuktikan dengan fakta bahwa sudah dua kali Indonesia berhasil lepas dari masa krisis (tahun 98, dan covid) adalah berkat sektor UMKM yang berhasil menyerap tenaga-tenaga kerja dari sektor lain yang sedang mengalami masalah pada masa sulit tersebut.
Makanya sekarang klo makan ga pernah gengsi lagi klo cuma makan di warteg atau sekadar beli jajan cilok dipinggir jalan. Bahkan sekarang setiap kali belanja dari pelaku UMKM, saya merasa seperti pahlawan ekonomi. ckckckck....
Pergeseran cara pandang yang luar biasa terhadap UMKM ya Mas. Memang fakta-fakta menunjukkan seperti demikian, mulai dari UMKM menopang ekonomi Indonesia sampai dengan ketahanan saat krisis.
Mari terus support UMKM, dengan membeli produk-produk mereka.
Terimakasih telah singgah dan membaca tulisan saya. Bila berkenan, silahkan sahabat tinggalkan komentar. Cepat atau lambat saya akan membalas komentarnya dan mengunjungi blog sahabat.
Mohon ma'af komentar yang menyertakan link hidup akan saya hapus.
ape maksud berwiraswasta? mohon maaf sebab tidak faham.. huhuhu
BalasHapusWiraswasta = self-employed, entrepreneur ;
HapusItu Mbak kalau dalam bahasa Inggris.
Salam,
Yang penting apa yang dia kerjakan halal walaupun hanya berjualan mainan dan balon,mana tau suatu hari jadi pengusaha besar ya pak.
BalasHapusItu yang saya salut, Mbak. Perjalanan hidup siapa yang tahu ya Mbak, moga kelak ia jadi pengusaha besar.
HapusSalam,
Kecil2 dah bisa berdikari
BalasHapusBetul Wak. Saya kagum dibuatnya.
HapusSalam,
wiraswasta buat diri kita lebih kental
BalasHapusNah...semoga demikian juga dengan anak muda pedagang ini Uncle.
HapusSalam,
this is so euphoria !!
BalasHapusYa Mbak. Saya pun merasa demikian senang melihat semangat anak muda ini.
HapusSalam,
Cantik sungguh perkataan untuk maksud bekerja sendiri. Unik dan sedap sekali untuk disebut.
BalasHapusAh...terima kasih sangat, Mbak.
HapusSalam,
Tengok pada gambar dah boleh agak maksud tajuk entry ni tapi tetap memilih untuk bertanya pada en. Google.
BalasHapusWiraswasta: Mampu bertindak dan berpikir sesuai dengan kemampuan dan keberanian untuk mencari uang lebih mandiri
Iya benar itu maksudnya, Mbak.
HapusAnak muda ini berusaha mandiri dengan berjualan mainan anak-anak.
Salam,
Gambar penuh makna. Tapi, apa yaa... hehe
BalasHapusAh Mas...hanya semacam kekaguman saya saja melihat anak muda ini semangat berjualan, barangkali ia berusaha mandiri.
HapusSalam,
disini pun sudah ramai anak-anak berwiraswasta sedari usia kecil..kesian mereka
BalasHapusDi satu sisi memang ada rasa kasihan memandang anak muda ini Mbak. Terbayang semuda itu ia sudah berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya yang seharusnya masih ditanggung oleh orang tuanya.
HapusTapi disisi lain, salut juga. Semuda usia itu ia sudah berdagang. Jangan-jangan ini dasar perkambangan karirnya di masa mendatang.
Salam,
Kadang aku penasaran dengan cerita orang-orang yang kulihat sepintas di jalan. Seperti waktu lihat foto ini. Mungkin adiknya sedang libur sekolah dan membantu orangtua, ya. Apapun, semoga rezekinya dilancarkan. Salut! :)
BalasHapusMemang banyak kemungkinan apa latar belakang anak muda ini hingga berjualan mainan anak-anak, Mbak.
HapusYa, semoga rezekinya dilancarkan.
Salam,
Anak dari umur kecik sudah mula berdagang sendiri mencari pendapatan .. sangat bagus itu.. :D
BalasHapusIya Mas sangat bagus apapun latar belakangnya. Semoga saja kelak ia jadi saudagar besar.
HapusSalam,
ada anak2 didik saya yang terpaksa membuat kerja sambilan selepas waktu sekolah untuk membiayai kehidupan seharian. Terus ada yang berhenti sekolah sebab sudah kurang berminat untuk belajar..
BalasHapusRupanya ada juga kasus demikian disana ya Pak Kie.
HapusTapi sayang sekali ya kalau sampai berhenti sekolah.
Salam,
Kadang kasihan juga ada anak kecil jualan, tapi siapa tahu itu anak mandiri ya pak.
BalasHapusMemandang anak muda berdagang ini memang jadi timbul dua sisi tanggapan kita ya Mas. Disatu sisi, kasihan. Disatu sisi, salut. Semoga saja ke depan jalan hidup anak muda ini baik.
HapusSalam,
foto ni dirakam pada hari jumaat ke?
BalasHapussebab nampak lelaki tu pakai kain pelekat dan bersongko
so sy assumed dia akan berniaga di masjid
Bukan Mbak. Foto ini direkam pada hari Minggu pagi.
HapusAnak muda pedagang mainan ini berjalan menuju Lapang Merdeka. Disana kalau hari Minggu ramai pengunjung, banyak juga anak-anak.
Mengenani pakaiannya kemungkinan anak ini seorang santri dari salah satu pesantren yang ada di Sukabumi.
Salam,
ooo
Hapuskalau santri saya faham la
kenapa dia pakai sebegitu
kalau di Amerika, biasanya waktu libur summer, anak anak jualan minuman es jeruk yang mereka buat sendiri......
BalasHapusTerus terang saya baru mendapat informasi seperti ya Mas sampaikan.
HapusHebat juga ya anak-anak disana sudah belajar berusaha sendiri.
Salam,
Sekarang banyak yang kurang mengenal istilah berwiraswasta ya. Salut pada anak muda itu..
BalasHapusIya memang Mbal istilah-istilah banyak yang baru, kadang terasa asing. Saking merasa asingnya saya jadi sering cek di kamus besar bahasa Indonesia (KBBI).
HapusBetul Mbak, salut pada anak muda yang berusaha mandiri.
Salam,
Selalu mengapresiasi anak-anak muda yang sudah belajar berwirausaha sejak muda. Semangat berwirausaha memang mesti ditumbuhkan sedini mungkin.
BalasHapusSepakat Mas, semangat berwirausaha harus ditumbuhkan sejak dini. Harapannya kelak menjadi pengusaha sukses yang menyediakan banyak lapangan kerja.
HapusSalam,
sehat terus buat si anak hebat, semoga kelak bisa menjadi wirausahawan yang sukses dan bisa menciptakan lapangan pekerjaan untuk yang lain
BalasHapusKurang lebih begitu juga harapan saya ketika melihat anak muda itu bergegas menuju tempat menjual mainannya, Mbak.
HapusSalam,
Yang penting, ada usaha sendiri dan tidak menyusahkan orang tua atau sesiapa, ye Pak.
BalasHapusBenar Mbak, salut dengan apa yang dilakukan anak muda ini.
HapusSalam,
Jiwa wiraswasta memang sebaiknya sudah ada sejak dini . Biar tidak tergantung dengan pekerjaan lain yg dianggab lebih menghasilkan. Padahal kalo bisnis sendiri bisa lebih sukses, justru lebih menghasilkan dan bisa membuka lapangan kerja utk orang lain pula.
BalasHapusJiwa wiraswasta memang tidak bisa ditumbuhkan dengan instan ya Mbak.
HapusSemoga kelak anak muda ini tumbuh menjadi pengusaha yang sukses dan dapat membuka lapangan kerja.
Salam,
Mungkin fokusnya pada bocil penjual mainan. Ya, Mas.
BalasHapusIya benar Mbak. Anak muda yang belajar mengais rezeki dengan kemampuan sendiri.
HapusSalam,
Wahhh dari kecil sudah usaha mencari uang sendiri, smngt dek semoga barang dagangannya bisa laris terus yaa/.
BalasHapusBenar Mas, salut saya dibuatnya.
HapusSemoga dagangannya laris...
Salam,
Jujur dulu sempat meremehkan para pelaku UMKM, atau para wiraswastawan, apalagi bagi diri saya sendiri yang sempat mencoba untuk berdagang waktu masih kuliah tapi gagal total T.T, cuma sekarang pandangan saya sudah berubah, sebab pernah lihat di salah satu chanel youtube tentang informasi yang mengatakan bahwa 60% ekonomi Indonesia itu ditopang oleh para pelaku UMKM, yang awalnya saya pikir adalah para pelaku ekonomi level korporasi besar, ternyata saya salah.
BalasHapusBahkan hebatnya lagi, UMKM Indonesia itu adalah benteng alami ekonomi Indonesia untuk menghadapi gempuran pasar global yang tidak dimiliki oleh semua negara. Hal ini dibuktikan dengan fakta bahwa sudah dua kali Indonesia berhasil lepas dari masa krisis (tahun 98, dan covid) adalah berkat sektor UMKM yang berhasil menyerap tenaga-tenaga kerja dari sektor lain yang sedang mengalami masalah pada masa sulit tersebut.
Makanya sekarang klo makan ga pernah gengsi lagi klo cuma makan di warteg atau sekadar beli jajan cilok dipinggir jalan. Bahkan sekarang setiap kali belanja dari pelaku UMKM, saya merasa seperti pahlawan ekonomi. ckckckck....
Pergeseran cara pandang yang luar biasa terhadap UMKM ya Mas.
HapusMemang fakta-fakta menunjukkan seperti demikian, mulai dari UMKM menopang ekonomi Indonesia sampai dengan ketahanan saat krisis.
Mari terus support UMKM, dengan membeli produk-produk mereka.
Salam,