Alun-alun Cisaat


Ada beberapa tempat saya singgah sejenak saat melakukan aktivitas jalan kaki pagi, salah satunya adalah Alun-alun Cisaat.

Alun-alun Cisaat, demikian nama yang populer pada masyarakat sejak lama. Walaupun kini sudah bernama resmi Taman Kecamatan Cisaat, seperti tertulis pada gerbang masuk, tapi tetap saja kebanyakan anggota masyarakat lebih suka memanggilnya dengan sebutan Alun-alun Cisaat.

Jalan kaki saya dari rumah sampai Alun-alun Cisaat memakan waktu sekitar 45 menit dengan rute favorit melalui jalan kereta api. Udara sejuk dan segar di sepanjang jalan, kadang masih berkabut, dan pemandangan alam yang relatif masih dominan dengan warna hijau, barangkali cukup sebagai terapi bagi kesehatan lahir dan batin.


Sampai di Alun-alun Cisaat dengan suasana jalan raya di depan alun-alun sudah mulai ramai. Bermacam kendaraan yang lewat dan juga orang-orang yang menyebrang jalan membuat ramai dan ruwet keadaan. 

Biasanya ada polisi lalu-lintas bertugas mengatasi keruwetan jalan dan mengurai kemacetan. Selain mengatur laju kendaraan, polisi lalu-lintas yang bertugas juga sering membantu menyebrangkan orang, seperti yang saya sering lihat.


Memasuki area Alun-alun Cisaat yang banyak ditumbuhi dengan pohon-pohon berukuran besar yang dedaunannya rimbun, membuat sejuk dan segar terutama sekitar area bagian dalam alun-alun. 

Suasana dan kondisi bagian dalam alun-alun benar-benar memberi kesegaran bagi tubuh yang terasa lelah setelah 45 menit berjalan kaki.


Pada bagian tengah alun-alun, ada semacam pusat yang berbentuk lingkaran. Disana ada kolam - sayang waktu tempo hari saya  singgah kolamnya tak berair - dengan bangunan berupa ornamen ikan koi pada pertengahan kolam dan beberapa ornamen tegak berwarna kuning mengelilingi ornamen ikan koi. 

Ornamen ikan koi dan ornamen tegak berwarna kuning sebagai simbol yang menggambarkan kehidupan ekonomi masyarakat Kecamatan Cisaat yang banyak menjalani usaha budi daya ikan koi dan industri berbasis logam.


...ornamen ikan koi dan ornamen tegak berwarna kuning sebagai simbol yang menggambarkan kehidupan ekonomi masyarakat Kecamatan Cisaat... 
Beberapa bangku tembok dibangun mengeliling kolam. Bangku-bangku tembok ini dimaksudkan bagi siapa saja yang ingin duduk-duduk untuk sekadar istirahat sejenak atau - siapa tahu - hendak duduk-duduk guna menenangkan pikiran... 



Duduk di bangku tembok yang tersedia, meminum air putih hangat yang selalu saya bawa dalam tumbler kemanapun saya melakukan aktivitas jalan kaki, sambil memperhatikan suasana sekeliling alun-alun, itu yang biasa saya lakukan disana.

Tak lupa, disamping sebelah kanan Alun-alun Cisaat terdapat tulisan Taman Koi. Kesimpulan sementara saya; Alun-alun Cisaat, Taman Kecamatan Cisaat dan Taman Koi itu merujuk ke satu tempat yang sama?


Biasanya saya istirahat di Alun-alun Cisaat sekitar 5 - 10 menit untuk selanjutnya berjalan kaki kembali menuju rumah. 

Jadi saya cukupkan berjalan kaki pagi selama 90 menit dengan rute Rumah - Alun-alun Cisaat pergi - pulang.

Sukabumi, 11 Desember 2023


Komentar

  1. Adem pak alun-alunnya, juga gak terlalu ramai kelihatannya, lumayan juga pak 90 menit itu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mbak adem disini. Kalau hari kerja memang sepi Mbak, hari Minggu banyak juga yang mampir disini.

      Salam,

      Hapus
  2. wah seruuu bgt ini joggingnya.lumayan juga ya menuju kesana 45 menit walau jalurnya sejuk hihi.saya 30 menit aja tiap pagi.. udah PP hahaha,masih pemulaaa..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bagus Mbak sudah mulai dengan jalan kaki.
      Masalah waktu bagus juga dimulai dengan 30 menit. Yang penting rutin, harian. Pengalaman saya, yang sulit itu menjaga rutinitas, karena suka timbul bosan.

      Salam,

      Hapus
    2. iya kadang ada rasa bosan juga,bener bgt,tapi mencoba dilawan terus,semoga tetap istiqomah kedepannya walau sebentar2 aja dl.makasih inspirasinya

      Hapus
    3. Semoga tetap istiqomah, Mbak
      Salam sehat selalu.

      Hapus
  3. Seru serasa ikut jalan2 juga ke Cisaat. 👍

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe...ayo Mas kita jalan kaki bersama...

      Salam,

      Hapus
  4. Balasan
    1. Benar Mbak. Aktivitas yang baik bagi kesehatan.

      Salam,

      Hapus
  5. Jalan kaki selama 90 menit itu jaraknya yang ditempuh sekitar 7-8km om..?
    Aktivitas jalan kaki dengan rute yang teduh itu sangat menyenangkan.

    Jalur rel kereta yang dilewati itu apa rel kereta yang masih aktif dan dilalui kereta...? Kok sampai kepikiran kalau nanti ada kereta yang melintas di sana.

    Ditunggu cerita jalan kakinya om :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Rata-rata jarak tempuh langkah kaki saya untuk 1 jam berjalan sekitar 4 km lebih dikit. 90 menit ya sekitar 6+ km saja Mas.

      Iya Mas itu jalan kereta yang masih aktif. Hanya 1 kereta yang lewat relasi Sukabumi - Bogor. Dilewati kereta pagi banget, siang hari dan sore hari.

      Salam,

      Hapus
  6. wah, tempatnya adem gitu ya Pak... tempat cocok melepas lelah setelah berjalan kaki

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mas taman ini sepertinya taman paling adem disini, malah lebih adem dibanding Alun-alun Kota Sukabumi.
      Sejuk segar nongkrong disini usai jalan kaki.

      Salam,

      Hapus
  7. Balasan
    1. Iya Mbak....
      Ngeri juga kalau ikan koi kenyataannya sebesar itu...hehehe

      Salam,

      Hapus
    2. mas, saya pengsan dulu kalau terserempak ikan koi sebesar itu hahahahaha

      Hapus
    3. Pasti, Mbak. Moga aja tidak ada ikan koi sebesar itu...hehehe

      Hapus
  8. di hujung minggu pasti tempat ini dipenuhi pengunjung...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau hari Minggu memang ramai pengunjung disini Mbak, baik yang hanya sekadar duduk-duduk maupun yang melakukan aktivitas senam bersama.

      Salam,

      Hapus
    2. tapi kalau sudah berkunjung, sama-samalah jaga kebersihan di situ... sayang kalau tempat ini tidak dijaga dengan baik...

      Hapus
    3. Betul sekali. Mbak. Kalau kebersihan tetap terjaga akan membuat nyaman siapapun yang berkunjung...

      Hapus
  9. Syahdu banget ya Pak, jalan pagi sambil menikmati suasana pagi hari yang sejuk. Jalan 45 menit juga pasti nggak kerasa capeknya. Nama alun-alun diganti apakah artinya ada alun-alun lain, Pak?

    Tempatnya enak banget ya pak, banyak pohon-pohon besarnya.. pasti sejuk banget bisa dudukan disitu sambil nyelonjorin kaki

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya juga kurang paham kenapa nama alun-alun diubah menjadi taman, Mas. Padahal konon ada perbedaan besar antara konsep alun-alun dengan taman. Tapi entahlah saya belum baca mendalam mengenai hal ini.

      Betul Mas sejuk banget disini. Saya pikir salah satu kelebihan Alun-alun Cisaat ini adanya pohon-pohon besar yang tetap terawat.

      Salam,

      Hapus
  10. Saya baru tahu kalo kecamatan Cisaat banyak yang usaha ikan koi sama industri logam, makanya ornamen alun-alun Cisaat patung ikan koi ya pak.

    Adem hawanya apalagi banyak pepohonan 😄

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya betul Mas ornamen di Alun-alun Cisaat itu menggambarkan kehidupan ekonomi sebagian besar masyarakat Cisaat.

      Adem duduk-duduk istirahat disini.

      Salam,

      Hapus
  11. Wow! Alam semula jadinya masih terjaga... Pokok2 pun besar2...!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul, Uncle. Pohon-pohon besar membuat sejuk dan nyaman disini.

      Salam,

      Hapus
  12. Mesti udara di sana segar kan Pak Asa. Bagus rutin berjalan di taman pagi2 untuk menjaga kesihatan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah udara masih segar disini, Mbak.
      Iya saya harus rutin jalan kaki pagi demi menjaga kesahatan di usia yang tak lagi muda.

      Salam,

      Hapus
  13. Awalnya mikir kenapa ikan koi ternyata melambangkan penghasilan dan kegemaran orang sana. Suamiku juga ternak koi, emang bagus sih. Aku lihat itu ornamennya cantik. Ikan koi emang cantik sih

    Suasananya juga masih sejuk.45 menit tuu deket, kayaknya aku bakal sering dateng kalo sedeket itu rumahnya hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Oh suaminya berternak ikan koi, Mbak. Bagus ya berwirausaha. Moga sukses selalu.

      Lumayan Mbak 45 menit jalan kaki untuk jaga kesehatan. PP jadi 90 menit. Wah kalau rumahnya dekat, pasti sering jumpa di taman koi ini deh...

      Salam,

      Hapus
    2. Iya kak usaha koi. Aamiin makasih doanya kak.

      Nah kan dket jarak segitu. Hahay iya kayaknya kak kalo deket bisa sering meet up kalo jalan sehat ke alun alun

      Hapus
  14. Kalau di Malaysia dinamakan Taman Rekreasi atau taman bunga

    BalasHapus
    Balasan
    1. Beda negara beda nama ya Mas, walaupun maksudnya sama.
      Terima kasih informasinya.

      Salam,

      Hapus
  15. Ikan koi emang bikin seger memandang Pak Asa...aku sendiri suka melihat ikan rasanya sejuk saja, sayangnya itu hanya patungnya ya...

    jalan kaki bikin fit dan bugar, alhamdulilah bisa rutin ya Bapak...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ah iya Mbak itu hanya berupa ornamen ikan koi saja.
      Tentang jalan kaki, Alhamdulillah sudah beberapa bulan ini rutin setiap pagi. Demi menjaga kesehatan di masa tua saja.

      Salam,

      Hapus
  16. Duh, rute 45 menit jalan kaki. Lansia seperti saya, ampun .... Malas jalan. Hehe .....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe... Begitu ya Mbak.
      Saya usahakan untuk jalan kaki rutin setiap pagi, Mbak.

      Salam,

      Hapus
  17. sejuk sekali asik untuk joging dan jalan jalan bersama keluarga meluangkan kebersamaan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah masih sejuk disini, asal jangan kesiangan saja Mbak.
      Sekarang agak siangan sedikit sudah panas juga, sudah ga nyaman buat jalan kaki, mungkin karena sudah kemarau lagi.

      Salam,

      Hapus
  18. Unik sekali nama tempatnya..Apa punya artinya pak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama tempat ini memang ada artinya, Mbak
      Cisaat dari 2 kata yaitu Cai (artinya Air) dan Saat (artinya kering), keduanya dalam bahasa Sunda. Artinya Airnya kering atau tidak ada air. Kenyataannya daerah Cisaat itu daerah yang subur air sehingga banyak usaha-usaha budi daya ikan disana.

      Salam,

      Hapus
  19. salam kunjung kembali, cantik taman bunga nya.... tapi jalan keretapi itu masih digunakan lagi ke? takut lak bila lalu jalan situ

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mbak tamannya cukup cantik, sejuk dan terawat dengan baik.

      Jalan kereta api masih digunakan, tapi saya tahu jadwal dilewati kereta, sehingga tidak perlu takut jalan kaki disana.

      Salam,

      Hapus
  20. Taman di tengah bandar. Agak redup. Banyak pokok besar, ya Pak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mbak banyak pohon besar di taman ini. Jadi cukup sejuk dan segar berlama-lama disini.

      Salam,

      Hapus
  21. Kalo jalur jalan2nya kayak gini, banyak pohon, masih sejuk, aku rutin sih mas jalan kaki. 👍. Tapi kayak mimpi aja nemuin jalan yg masih ijo kalo dj jakarta 🤣.

    Aku JD tahu kalo Cisaat banyak yg usaha ikan koi. Makanya dibangun kolam dan patungnya yaa👍ikan mahal 😄

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ah iya ya Mbak kalau di Jakarta paling juga jalan-jalannya di taman saja. Kalau menyusuri jalanan mana bisa nyaman dengan kondisi dan polusinya.

      Betul Mbak masyarakat Cisaat banyak yang menjalankan usaha budi daya ikan koi. Dulunya banyak yang budi daya ikan mas, tapi sekarang budi daya ikan mas dilakukan di Cirata, orang Cisaat pindah ke ikan koi.

      Salam,

      Hapus
  22. bersih dan hijau tamannya.. terjaga dengan rapi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terawat dengan rapi sampai saat ini. Mbak.
      Semoga demikian seterusnya.

      Salam,

      Hapus

Posting Komentar

Terimakasih telah singgah dan membaca tulisan saya. Bila berkenan, silahkan sahabat tinggalkan komentar. Cepat atau lambat saya akan membalas komentarnya dan mengunjungi blog sahabat.

Mohon ma'af komentar yang menyertakan link hidup akan saya hapus.