Senin Pagi, 2 Desember 2024: Stasiun Kereta Api Cisaat

Assalamualaikum wr.wb.

Membuka tirai pagi ini, bersyukur karena masih diberi usia untuk menikmati Senin pagi ini, Senin pertama di bulan Desember.

Beberapa hari belakangan ini, matahari sepertinya lebih giat membangunkan segenap makhluk di muka bumi, pagi pun terasa lebih cepat menjadi terang.

Jam 05.30 saya sudah bersiap untuk jalan kaki pagi. Memakai pakaian yang cocok untuk berjalan kaki, menyiapkan air dalam tumbler dan memakai sepatu. Jam 05.45 saya sudah keluar rumah. Di luar tampak pagi sudah terang.

Pagi ini saya akan jalan kaki dari rumah ke Stasiun Kereta Api Cisaat melewati jalan kereta. Perjalanan ini akan memakan waktu kurang lebih 30 menit. Kemudian istirahat sejenak di sekitar stasiun dan kembali ke rumah. Cukuplah 60 menit jalan kaki pagi ini.

Oh iya, Stasiun Kereta Api Cisaat telah selesai di pugar beberapa bulan lalu. Namun saya belum sempat mengambil fotonya, walau telah beberapa kali melewatinya.

Mari ikut saya jalan kaki pagi...

Sekitar jam 06.00 kaki saya sudah menginjak bantalan rel kereta. Di kiri kanan jalan kereta terhampar luas persawahan dan beberapa rumah perkampungan. Rupanya sawah-sawah disini telah dipanen, dan sekarang sedang digenangi air untuk persiapan ditanami padi kembali.

Jam 06.00 lewat sedikit, dikejauhan tampak seorang pekerja sawah sudah giat melakukan aktivitasnya membersihkan pematang sawah. 

Sawah yang luas terbentang yang telah siap kembali untuk segera ditanami padi. Di kejauhan tampak pekerja sawah sudah giat beraktivitas.
Di kejauhan seorang pekerja sawah telah giat dengan aktivitasnya...

Melihatnya betapa giatnya pekerja sawah, ada perasaan malu juga pada diri sendiri. Teringat semasa dulu masih bekerja, betapa pada hari Senin terkadang ada rasa malas pada diri saya untuk memulai aktivitas. Monday Blues Syndrome? Moga teman-teman sekalian tidak terjangkit sindrom itu; selalu bergairah dan tetap semangat menghadapi hari Senin.

Sudut-sudut pemandangan lainnya yang saya lihat di sekitar jalan kereta api...

Berjalan kaki pagi menyusuri jalan kereta api.
Duh itu yang jalan kaki, mesra banget ya sampai berangkulan begitu...

Sebagian sawah sudah siap kembali ditanami padi, sebagian lagi sudah ditanami padi.

Menjelang sampai Stasiun Cisaat, terdapat plang berwarna putih dengan tulisan berwarna biru, tertulis CISAAT +567 m, seperti foto di bawah ini,

Stasiun Cisaat beberapa langkah lagi didepan. Stasiun Cisaat berada pada ketinggian 567 m diatas permukaan laut.

Inilah Stasiun Kereta Api Cisaat bagian dalam. Terdapat beberapa kursi yang berjajar sebagai tempat duduk bagi para penumpang saat menanti kedatangan kereta dari Stasiun Sukabumi.

Stasiun Kereta Api Cisaat saat ini setelah di renovasi

Stasiun Kereta Api Cisaat saat ini setelah direnovasi.

Ini bagian depan Stasiun Kereta Api Cisaat. Gedung yang dominan dengan warna abu-abu, terlihat cantik dipandang.

Tampak depan Gedung Stasiun Kereta Api Cisaat saat ini setelah direnovasi. Gedung ini dominan dengan warna abu-abu muda.

Di sekitar stasiun ini saya beristirahat sekitar 15 menit, untuk kemudian berjalan kaki kembali pulang ke rumah.

Demikian sekadar catatan aktivitas jalan kaki saya di Senin pagi.


Sukabumi, 2 Desember 2024


Komentar

  1. Berarti stasiun Cisaat ini berada di tempat agak tinggi ya pak atau bukit kali ya, soalnya +567. Biasanya kalo stasiun paling dibawah +10.

    Stasiun Cisaat agak dekat dengan alun-alun Cisaat yang dulu bapak cerita kan ya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya memang Mas, daerah Cisaat dan Sukabumi sekitarnya berada dalam ketinggian, hingga terasa sejuk udara disini.

      Stasiun Cisaat memang tidak begitu jauh dari Alun-alun CIsaat. Barangkali jaraknya sekitar 500 m saja.

      Salam,

      Hapus
    2. Kalau di stasiun semarang tawang +2 mas agus. Itu ketinggian ketika stasiun dibangun. Kalau sekarang sudah beda. Stasiun ini pernah kebanjiran...hehehhe

      Hapus
    3. +2 m Mas? Rendah sekali ya Mas.
      Apa sekarang masih suka kebanjiran Stasiun Tawang itu Mas?

      Salam,

      Hapus
    4. Berarti kadang mampir ke warung Mi Jontor Akiw ya pak, yang depannya ada kolam.

      Waduh, kalo +2 wajar saja stasiun Tawang kebanjiran mas Rivai , Semoga sekarang sudah ngga banjir lagi.

      Hapus
    5. Wah...Mas Agus tahu juga Mie Jontor Akiw ya. Pernah mampir kemari Mas?
      Saya belum pernah mampir kesana. Anak-anak suka pesan saja on line.

      Salam,

      Hapus
  2. Mas hati2 jalan dekat rel tuh. Saya trauma banget kayak gitu. Pernah hampir kesamber kereta

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waduh ngeri juga Mas sampai hampir kesamber kereta begitu.

      Jalur kereta ini gak ramai Mas. Hanya digunakan untuk kereta relasi Sukabumi - Bogor. Sebagai gambaran kalau pagi kereta berangkat dari Sukabumi jam 05.30-an. Kereta akan lewat kembali sekitar 4 jam kemudian, kereta yang sama dari Bogor ke Sukabumi.
      Jadi relatif aman untuk berjalan di jalan kereta ini waktu pagi.

      Salam,

      Hapus
  3. Nyaman sungguh suasananya, dapat pula menyedut udara segar.
    Laluan rel tu boleh masuk ke pak, saya pula yang merasa takut.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah suasana masih cukup asri dan udara masih bersih bebas polusi.

      Berjalan di rel kereta api tak ada larangan Mbak. Hanya yang harus diperhatikan kapan kereta akan melewati jalur ini. Juga jalur kereta ini tak ramai. Hanya sekitar 4 jam sekali dilewati oleh kereta api.

      Salam,

      Hapus
  4. Jalan kaki pagi yang cukup menyenangkan. Sawah padi tetap terlihat menarik, meskipun hanya digenangi air.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Barangkali suasana alam sekitar yang cukup menyenangkan ini yang membuat saya tetap semangat untuk berjalan kaki pagi Mbak.

      Iya Mbak sawah-sawah sedang digenangi air, usai panen beberapa waktu lalu, dan disiapkan untuk kembali ditanami padi.

      Salam,

      Hapus
  5. ya Allah, seronoknya .. ada sawah padi...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah Mbak masih tetap merasakan keindahan pemandangan alam.

      Salam,

      Hapus
  6. Stasiun kereta apinya keren juga ya
    wah saya jadi ingat emak di kampung jika melihat pemandangan sawah
    tapi di sana belum musim hujan, jadi belum bisa tanam padi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Satsiun nya jadi bagus setelah di pugar Mas, sebelumnya hanya merupakan bangunan kecil saja.
      Rupanya di kampung emaknya Mas banyak persawahan juga ya.

      Salam,

      Hapus
  7. Perasaan senang ketika banyak stasiun sudah direnovasi menjadi lebih nyaman untuk penupang. Tentu saja berharap tidak banyak mengubah banyak bentuk bangunan aslinya.

    Kalau di stasiun semarang tawang ketinggiannya +2. Itu ketika dibangun. kalau sekarang lebih rendah dari permukaan laut. Bahkan stasiunnya pernah kebanjiran. Akhirnya tidak melayani keberangkatan-kedatangan penumpang. Arus penumpang dialihkan melalui stasiun semarang poncol.

    Kalau om asa sadar, tulisan angka informasi ketinggian stasiun yang dulunya di ada dinding atau bangunan stasiun telah dihilangkan. Sungguh sangat disayangkan. Padahal informasi itu bisa memberi pengetahuan baru kepada penumpang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saat ini Stasiun Sukabumi belum direnovasi, jadi masih bangunan dahulu. Saya khawatir juga kalau stasiun Sukabumi direnovasi akan menghilangkan corak bangunan lama yang bermakna historis. Ini stasiun Cisaat yang pertama direnovasi, saya dengar karena stasiun Cisaat ini akan menjadi stasiun akhir kereta dari Bogor jadi kereta tidak sampai ke stasiun Sukabumi. Stasiun Sukabumi akan difokuskan untuk melayani relasi ke arah timur, ke Cianjur dan selanjutnya.

      Stasiun Tawang saat ini lebih rendah dari laut ya Mas? Bagusnya saat kebanjiran ada Stasiun alternatif untuk melayani penumpang.

      Benar juga ya tak ada lagi tulisan ketinggian stasiun di dinding. Tulisan ketinggian ini masih saya temukan di Stasiun Sukabumi dan Stasiun Bogor.

      Salam,

      Hapus
  8. Adem banget ya di cisaat ketika pagi hari. Saya sangat merindukan suasana seperti itu, nyaman dan tentram.

    Bentuk stasiun keretanya sudah terlihat modern ya, Pak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah masih adem dan udara bebas polusi dengan pemandangan indah di kiri kanan jalan kereta, ini yang suka kalau jalan kaki pagi di area ini Mas.

      Iya stasiun pasca renovasi terlihat modern, tapi masih ada sisa bangunan masa lalu di sebelah kiri, lokasi tempat membeli tiker kereta hanya bagian ini tak sempat saya foto.

      Salam,

      Hapus
  9. Wah, memang cukup lumayan berjalan kaki 30 minit pergi, dan 30 minit kembali. Aktiviti sebegini jika dijadikan rutin sangat bagus untuk otak, jantung, paru paru, menjauhkan kanser dan diabetes serta penyakit yang tidak nampak seperti inflamasi dan stress.
    Dapat hirup oksigen segar di pagi hari ya Pak. Ditambah pula dengan pemandangan hijau, sejuk mata memandang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mbak ini rutin aktivitas harian saya setiap pagi. Demi menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh.
      Terima kasih atas informasi manfaat berjalan kaki pagi nya Mbak.

      Salam,

      Hapus
  10. cantik betul gambar pemandangan..nikmat Ilahi..alhamdulillah..nampak tenang nyaman damai

    BalasHapus
    Balasan
    1. Di sekitar rumah saya ini masih dominan suasana kampung Mbak. Masih banyak persawahan, walau sedikit demi sedikit area persawahan kian terdesak oleh pembangunan perumahan.

      Salam,

      Hapus
  11. aduh, saya tiap2 senin ada monday blues syndrome. susah mahu semangat tiap hari senin xD
    mendamaikan sekali briskwalk di kawasan sawah ya pak.. beruntung sekali hari-hari dapat hirup udara segar kampung. saya duduk bandar, tak merasa suasana sawah sebegitu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah Mbak moga monday blues syndrome nya lekas teratasi.
      Kalau tinggal di kota besar, akan sulit untuk mendapat suasana pagi seperti yang saya alami setiap hari ya Mbak. Saya kini tinggal di perkampungan yang masih banyak terhampar persawahan. Jadi masih sejuk dan segar udara pagi disini.

      Salam,

      Hapus
  12. setakat ini saya belum lagi terkena monday blues...masih bersemangat untuk bekerja

    BalasHapus
  13. Teringat jaman wak kecik2 dulu bekerja menanam padi di sawah.
    Sekarang sawahnya dah jadi kebunan sawit.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wak mengalami juga ya bekerja menanam padi di sawah. Pengalaman yang luar biasa Wak apalagi mengingat kini swahnya telah berubah menjadi kebun sawit.

      Salam,

      Hapus
  14. Kalo tinggal di tempat bapak adem dan tentram, suasana masih pedesaan dan sawah masih banyak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah suasana pedesaan masih terasa di sekitar tempat saya tinggal Mas.

      Salam,

      Hapus
  15. Selamat beriadah sambil menikmati keindahan alam sekeliling

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Wak.
      Salam sehat sehat selalu.

      Salam,

      Hapus
  16. Aktiviti sihat berjalan kaki setiap lagi selamat 30 minit.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Beginilah kegiatan rutin saya setiap pagi Mbak. Demi menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh.

      Salam,

      Hapus
  17. Cantiknya Pak, jalan2 di sawah juga landasan keretapi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Suasana masih segar, indah dan nyaman disini Mbak.

      Salam,

      Hapus
  18. jalan kaki sih oke pak
    tapi tidak disarankan jalannya di rel kereta
    karena resiko ketabrak kereta

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih atas perhatiannya Mas.

      Jalan kereta ini sepi Mas, hanya melayani relasi Sukabumi - Bogor saja, dengan keberangkatan pertama dari Sukabumi jam 05.30. Akan dilewati kereta lagi dari Bogor 4 jam kemudian. Jadi aman untuk berjalan kaki pagi.

      Salam,

      Hapus
  19. Perjalanan pagi yang cerah ya, Pak, dengan udara yang masih bersih. Sehat selalu ya, Pak. Salam dari Jogja.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah pagi saat berjalan kaki disini suasana pagi cukup cerah. Belakangan tidak setiap pagi cerah, karena kini sering turun hujan.
      Sehat selalu juga Mas.

      Salam,

      Hapus
  20. Rajin berjalan untuk kesihatan ya. Moga kita semua dikurniakan kesihatan yang berpanjangan. Permandangan pagi yang sangat indah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mbak, saya rutin berjalan kaki setiap pagi, minimal 30 menit.
      Aamiin... Semoga kita sehat selalu...

      Salam,

      Hapus
  21. Membayangkan berjalan kaki di dekat sawah ... waah segarnya udara pagi di sana ya. Jaraknya itu sekitar 1 km ya dari rumah ke stasiun Cisaat?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Masih segar dan bebas polusi udara disini Mbak.
      Dari rumah ke stasiun Cisaat bila melewati jalan kereta ya sekitar 1 km-an.

      Salam,

      Hapus
  22. Wah, kamera hape Pak Asa cakep euy... itu hasil potonya bening2 gitu...

    Asli liat pemandangan sawah yg hijau gitu bikin adem di mata.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lumayan juga Mas hasil kamera hp ini.
      Memang adem bila melewat jalan kereta dengan sawah di kiri kanannya.

      Salam,

      Hapus
  23. Stasiun dan gedungnya kelihatan bersih. Senangnya bisa jalan kaki pulang, badan terasa bugar.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gedung stasiun nya memang bersih, Mbak. Semoga tetap demikian kedaannya.

      Salam,

      Hapus
  24. jalan-jalan atas rel kereta api tu mengingatkan sy suasana ketika melawat Padang beberapa tahun lepas hehehe mirip sekali...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Oh begitu Mbak. Ah rupanya Mbak pernah juga ya melawat ke Padang.

      Salam,

      Hapus

Posting Komentar

Terimakasih telah singgah dan membaca tulisan saya. Bila berkenan, silahkan sahabat tinggalkan komentar. Cepat atau lambat saya akan membalas komentarnya dan mengunjungi blog sahabat.

Mohon ma'af komentar yang menyertakan link hidup akan saya hapus.

Keep writing and happy blogging!