Hari Minggu pagi, jalan raya masih sepi |
Setidaknya 2 kali dalam seminggu saya berkunjung dan silaturahmi kepada emak, pada pertengahan minggu dan akhir minggu, yang biasanya saya lakukan pada Rabu pagi dan Sabtu atau Minggu pagi.
Sebelumnya kalau berkunjung ke rumah emak saya selalu naik angkutan kota. Tapi kini sejak saya rutin menjalankan aktivitas jalan kaki pagi, saya membiasakan diri untuk berjalan kaki menuju rumah emak.
Jarak dari rumah saya ke rumah emak sekitar 6 km. Bila jarak itu ditempuh dengan berjalan kaki terus menerus tanpa istirahat memakan waktu sekitar 1,5 jam. Tapi saya membutuhkan waktu lebih dari 1,5 jam untuk sampai di rumah emak, karena saya biasa beristirahat dahulu setelah berjalan selama 1 jam dan ditambah waktu untuk sarapan pagi.
Minggu pagi kemarin saya berjalan kaki pagi - kali ini ditemani istri tercinta - dan juga berniat berkunjung ke rumah emak.
Jam 06.00 pagi saya berangkat dari rumah. Jalanan yang dilalui masih sepi, hanya sedikit kendaraan yang berlalu-lalang. Memang kalau Minggu pagi jalanan akan sepi tidak seramai pada hari kerja.
Walau keadaan masih sepi, tapi saya berpapasan dengan seorang pedagang mainan anak-anak yang berjalan dengan langkah bergegas membawa mainan anak-anak.
Pedagang mainan anak-anak dan jalan yang masih sepi |
Setelah 1 jam berjalan, sampailah di halaman Masjid Agung Kota Sukabumi yang kini sudah terintegrasi dengan Alun-alun Sukabumi.
Istirahat dan duduk sejenak di teras yang tersedia di pinggir alun-alun. Menyeka muka yang dibasahi keringat, minum air putih secukupnya yang selalu saya bawa dalam tumbler, sambil memperhatikan orang-orang yang lalu-lalang dan menatap Masjid Agung Kota Sukabumi dari kejauhan.
Duduk melepas lelah di teras pinggir alun-alun |
Masjid Agung Kota Sukabumi |
Masjid Agung Kota Sukabumi - panoramic view |
Ehm, kakek dan nenek numpang ber-swafoto dulu ya di halaman masjid agung... 😎
Nah, karena alarm dalam perut sudah berbunyi, rupanya sudah nagih ingin diisi sarapan pagi. Baiklah, mampir dulu saja di pedagang ketupat sayur Padang langganan, yang menuliskan Ketupat Sayur Syukurilah pada kaca gerobaknya.
Bagi saya ini ketupat sayur Padang paling enak menurut ukuran lidah saya yang saya temukan di Sukabumi. Harga 1 porsi lengkap dengan telur balado hanya Rp. 13.000,- saja.
Mari sarapan pagi...
Ketupat sayur Padang a la "Syukurilah" |
Emak biasa repot kalau saya datang berkunjung. Mengeluarkan kue-kue cemilan dan menyiapkan kopi hitam, itu yang selalu emak lakukan begitu saya tiba dirumahnya.
Emak kini berusia 78 tahun. Walau badannya kurus tapi kondisi kesehatannya tetap baik dan masih aktif bergerak. Alhamdulillah...
Emak, 78 tahun |
Sukabumi, 27 November 2023
Wah ketupat padangnya bikin ngiler pak ,semoga emaknya selalu di beri kesehatan ..amiin.....tak perhatikan koq bapak dan istri wajahnya mirip yaah.
BalasHapusTerima kasih atas do'a nya untuk emak saya, Mbak.
HapusEh,,,apa benar wajah saya dan istri ada kemiripan ya?
Salam,
Alhamdulillah. Semoga sehat selalu.
BalasHapusAamiin YRA.
HapusTerima kasih atas do'a nya, Pak
Semoga sehat selalu juga Bapak dan keluarga disana.
Salam,
Semoga terus istiqomah untuk berjalan kaki menziarahi emaknya. Pahala ziarah dapat, baik pula untuk kesihatan. Waktu awal pagi berjalan aman sekali.
BalasHapusAamiin...semoga saya diberi kekuatan untuk tetap istiqomah.
HapusTerima kasih atas perhatiannya, Mas
Salam,
Wow! Cantiknya Masjid Agung Kota Sukabumi tu...!
BalasHapus"Alarm dalam perut"? Hahaha Pandainya bermain dengan perkataan!
Hehehe..."alarm dalam perut" ya Uncle...
HapusSalam,
suasana di Sukabumi kelihatan adem betul ya Pak. Bener kata Mbak Heni, Bapak sama istri Bapak wajahnya mirip hehe..Salam sehat buat Emaknya Bapak 😊
BalasHapusMasih adem kalau pagi, Mbak. Kalau siang sekarang sudah mulai terasa gerah. Sukabumi kini tak sesejuk dahulu lagi.
HapusBenar mirip ya wajah saya dengan istri?
Terima kasih do'anya untuk emak saya, Mbak
Salam,
78 tahun,wajah emak masik cantik dan ceria.
BalasHapusPengen tahu, Mas Asa. Apa bedanya ketupat sayur padang dan lontong lainnya?
Alhamdulillah emak masih sehat dan ceria juga.
HapusMenurut saya kalau ketupat sayur padang kuahnya berupa sayur nangka, kadang ada daun pakisnya. Kemudian kadang ditambah mie dan telurnya berupa telur balado.
Kalau ketupat sayur yang umum disini -barangkali boleh disebut ketupat sayur khas sunda - kuahnya berupa sayur labuh. Telurnya hanya berupa telur rebus saja. Kadang ketupatnya diganti lontong. Ketupat dan lontong sama saja sebenarnya; bahannya sama, proses pengolahannya sama, hanya cangkangnya saja yang beda; kalau ketupat cangkangnya dari daun kelapa, kalau lontong cangkangnya dari daun pisang.
Salam,
Salut sama bapak, masih kuat jalan kaki ke rumah emak sejauh 6 km. Itu lumayan jauh lho apalagi kalo sudah berumur, tapi kalo kuat tandanya badan sehat. Kalo sering jalan kaki badan jadi sehat ya pak.
BalasHapusBerarti masjid agung Sukabumi sudah menyatu dengan alun alun Sukabumi ya pak.
Alhamdulillah kondisi saya sehat kembali, Mas. Sebelumnya 3 kali saya diserang sakit yang berawal dari lambung. Setelah sembuh saya paksa untuk berjalan setiap pagi minimal 45 - 1 jam. Sudah beberapa bulan saya jalani, kini mulai terasa manfaat positinya bagi kesehatan.
HapusDulu ada batas yang jelas antara Masjid Agung dengan alun-alun, belakangan setelah renovasi malah jadi satu kesatuan. Kini alun-alun seolah-olah menjadi halaman masjid agung.
Salam,
sehat jasmani dan rohani.....
BalasHapuskeren foto fotonya..... thank you for sharing
Alhamdulillah, sehat jasmani dan rohani, Mas.
HapusTerima kasih tentang foto-foto. Hanya asal jepret saja, Mas.
Salam,
alhamdulillah bondanya kelihatan masih sihat... sampaikan salam kami kepada bonda ya
BalasHapusketupat sayur padang ya.... mana saya nak cari penjualnya di kuala lumpur ini🤭😁
Insya Allah salamnya nanti saya sampaikan kepada emak. Terima kasih banyak, Mbak.
HapusNah, adakah yang berjualan ketupat sayur padang di Kuala Lumpur? Penasaran jadinya...
Salam,
Ketupat sayurnya kelihatannya enak dan menggiurkan 👍
BalasHapusBtw ada 2 teman diatas yg blg wajah Bpk mirip sama Istrinya, saya juga melihatnya seperti itu Pak, sepupu kah sama istri? 😅
Memang itu ketupat sayur padang terenak yang saya temukan di Sukabumi, Mas.
HapusNah, dengan istri bukan sepupu...yang jelas itu teman sekelas waktu di SMA...
Salam,
Cantiknyaa Masjid agung itu.. satu hari nak juga singgah ke sana..
BalasHapusSalam kenal ya Mas ..
Kapan-kapan singgah kemari Mbak...
HapusSalam kenal juga. Terima kasih atas kunjungan dan komentarnya
Salam,
jalan kaki di pagi hari adalah kegiatan impian saya, yang mana tidak terlaksana sampai sekarang
BalasHapusternyata banyak hal yang bisa dilakukan dari jalan kaki di pagi hari
Suatu saat nanti pasti terlaksana Mas, semoga ya.
HapusIya banyak yang dapat dilakukan saat jalan kaki pagi, seperti memperhatikan orang-orang yang mulai bergeliat bersibuk misalnya.
Salam,
Salam kenal..Cuya baru pertama kali singgah sini :)
BalasHapusSalam kenal juga, Mbak.
HapusTerima kasih telah singgah dan berkomentar disini.
Segera saya bertamu ke blog nya.
Salam,
Baca judulnya "jalan kaki" jadi teringat kalau aku sudah lama ga menyempatkan waktu untuk berjalan kaki.
BalasHapusKeren om Asa, jarak 6 km itu terbilang cukup jauh. Waktu tempuhnya sekitar segitu. Semoga selalu semangat untuk berjalan kaki om :D
Emaknya om asa masih sehat dan bugar. Pasti senang dan gembira kalau dijenguk oleh anaknya. Panjang dan sehat selalu untuk emaknya :)
Barangkali Mas sedang dalam kesibukan harian yang padat jadi ga sempat lagi berjalan kaki pagi. Semoga kedepan tersedia waktunya Mas.
HapusTerima kasih atas do'anya untuk emak saya.
Salam,
saya baru aja baca 1 artikel bapak yang menurut saya. Hebat ya! masih giat nulis. Rapi dan runut pula penulisannya. Kek pengen tetap eksis dengan cara yang indah (cita-citaku juga sih, Pak).
BalasHapusBelum lagi hobinya yang suka jalan-jalan pagi, dimana udara belum banyak terkontaminasi dengan polusi asap kendaraan. bener-bener salut!
Semoga seluruh keluarga sehat selalu dan dalam lindungan Allah ya, Pak.
Ah Mbak Dian terlalu memuji, tulisan saya hanya ikuti yang ada di pikiran saya, jadi hanya begini hasil tulisannya.
HapusAamin YRA, terima kasih atas do'anya Mbak.
Salam,
Bagusnya, berjalan kaki ke rumah emak. Jauh juga tu.
BalasHapusKetupat sayur tu, lebih kurang seperti lontong di sini.
Alhamdulillah Mbak saya usahakan untuk rutin berkunjung ke emak, selagi beliau masih ada.
HapusOh ada ya semacam ketupat sayur disana...
Salam,
Hebaaat mas. Masih sanggub jalan kaki 6 km, dan mungkin ini rahasia supaya tetep sehat juga di usia segitu. Emak pas muda suka jalan juga kali yaa.
BalasHapusPapa saya termasuk kuat jalan kaki. Rutin juga. Tapi sejak terkena kanker dan merambat ke tulang, jadi ga bisa jalan jauh.
Semoga tetep sehat mas asa... Begitu juga istri dan emak yaa ☺️👍. Lontong sayur pandangnya memang kliatan enaaak 😁. Saya pun suka lontong Padang . Di JKT ada yg terkenal, tapi mahaal 😅
Alhamdulillah saya masih kuat berjalan kaki pagi dan sekaligus mengunjungi emak. Jadi saya usahakan untuk berjalan kaki setiap pagi, setelah beberapa kali saya sakit setelah memasuki masa pensiun.
HapusSemoga papa-nya Mbak tetap sehat di hari tuanya.
Terima kasih atas do'anya Mbak.
Salam,
Semoga emak dan Bapak serta seluruh anggota keluarga sehat selalu.
BalasHapusAamiin YRA...
HapusTerima kasih atas do'a nya, Pak. Semoga juga Bapak beserta keluarga selalu dalam lindunganNYA.
Salam,
seronok..aktiviti yg bagus ni..moga kekal sihat selalu yer..aamiin
BalasHapusTerima kasih Mbak.
HapusSemoga Mbak dan keluarga disana selalu sehat juga.
Salam,
Alhamdulillah... sihat lagi gayanya mak pak asa... semoga terus sihat dan bahagia ya pak di samping keluarga tercinta
BalasHapusAlhamdulillah emak saya masih sehat, Mbak
HapusTerima kasih atas do'a nya Mbak. Semoga demikian juga bagi Mbak dan keluarga.
Salam,
Senangnya masih bisa mengunjungi emak ya, semoga beliau sehat selalu
BalasHapusBetul Mbak, senang berjumpa dan mengobrol dengan emak.
HapusTerima kasih do'a nya untuk emak. Semoga Mbak pun sehat selalu.
Salam,
Pertama kali berkunjung kesini, salam kenal Pak...
BalasHapusBtw, tampilan blognya membuat saya bernostalgia dengan era blogger di masa lalu... Jaman sekarang udah jarang yang pakai template bawaan blogger, dan pas ngeliat ini rasanya jadi syahdu banget kayak jaman jadi blogger bertahun-tahun yang lalu.
Btw, salut sama kebiasaan jalan sehatnya, Pak.. dari sekian banyak kemudahan transportasi dan masih memilih untuk jalan kaki, pasti sehat banget tuh.. badan jadi seger dan nggak gampang capek setiap harinya.
Semoga keluarga sehat terus ya, Pak...
Salam kenal juga Mas. Terima kasih atas kunjungan baliknya.
HapusBetul juga kalau saya bernostalgia dg tampilan blog bawaan. Awal ngeblog saya pakai blogspot. Terus pindah ke wordpress sejak 2010. Belakangan di wordpress sudah lama ga update, malah timbul keinginan ngeblog lagi dengan tulisan pendek dan tema yang sederhana. Jadilah blog ini.
Jalan kaki salah satu upaya saya menjaga kesehatan saja Mas, setelah terserang sakit yang rada serius setelah pensiun. Alhamdulillah kesehatan terjaga.
Aamiin YRA. Semoga Mas & keluarga disana juga sehat selalu.
Salam,
Cantiknya Masjid Agung Kota Sukabumi tu..ukiran dan pemandangannya indah sekali...78 tahun usia emaknya Pak Asa ya...kuat dan sihat sekali nampaknya
BalasHapusMasjid Agung Sukabumi terlihat cantik dengan penataan baru yang bersatu dengan Alun-alun Sukabumi. Kapan-kapan saya foto masjid agung dengan lebih banyak sudut dan bagian dalamnya.
HapusAlhamdulillah emak tetap sehat dan masih aktif bergerak, Mbak.
Salam,
sehat selalu buat Emak
BalasHapusAku penasaran sama kota Sukabumi seperti apa, kalau membaca kata Sukabumi, yang terlintas di pikiranku adalah Desi Ratna Sari hehehe
Terlihat kotanya adem, tenang gitu ya pak
Terima kasih do'anya untuk emak, Mbak
HapusJadi keingat Desi Ratna Sari ya Mbak. Atau kalau kelompok usia jadul mungkin jadi teringat penyanyi Farid Hardja...
Alhamdulillah Sukabumi masih adem, walau tak sesejuk dulu lagi Mbak.
Salam,
Alhamdulillah emak masih sihat.. sama umur emak saya. setiap 2 minggu sekali akan pulang ke rumah emak, kerana dia rindukan cucu
BalasHapusAlhamdulillah emak masih sehat dan aktif bergerak.
HapusOh sama juga dengan emaknya ya Mbak? Semoga tetap emaknya Mbak tetap sehat.
Salam,