Monokrom Berusia 50 Tahun


Tidak berwarna, namun tersirat berjuta "warna" disana. Setidaknya itu citra yang saya serap ketika mengamati foto monokrom lama yang tersimpan pada album foto pribadi saya.

Foto itu membekukan momen saat saya masih duduk di kelas III Sekolah Dasar saat fotonya diambil pada akhir Juni 1973, demikian tertulis dibalik lembaran fotonya.

Berarti pada bulan Juni 2023 ini, foto tersebut tepat berusia 50 tahun!

Sekolah saya tersebut berlokasi di pinggiran Kota Sukabumi. Sayang kini sudah tidak ada lagi jejak sekolahnya, karena sekolah itu dikelola oleh satu yayasan swasta yang tidak berlanjut aktivitasnya.


Terlihat pada bagian samping foto sebagian bangunan sekolah. Kondisi sekolah sangat sederhana dengan lantainya hanya berupa tanah yang dikeraskan. Bila musim kemarau, murid-murid mempunyai tugas giliran untuk menyiram lantai sebelum proses belajar dimulai. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir debu yang beterbangan yang berasal dari lantai tanah.

Sebagian teman-teman sekelas tidak beralas kaki, sebagian ada yang memakai sandal, tapi tak seorang teman pun yang memakai sepatu. Seingat saya saat itu tidak ada ketentuan pemakaian seragam, sehingga bermacam-macam pakaian dikenakan saat bersekolah, seperti terlihat pada foto.

Pergi dan pulang sekolah hanya dengan berjalan kaki, merupakan hal yang lumrah. Perlu dicatat, kendaraan umum semacam angkutan kota belum tersedia pada saat itu.

Namun berbagai kondisi minim tersebut - bila dibandingkan dengan umumnya kondisi sekolah saat ini - tidak menyurutkan murid-murid untuk mengikuti kegiatan belajar dengan riang dan semangat.

Hanya sampai kelas III saya bersekolah disana. Menginjak kelas IV, saya pindah sekolah, mengikuti kepindahan tempat kerja orang tua, ke sekolah yang berlokasi di sekitar pusat kota Sukabumi.

Kondisi sekolah yang baru ini lebih baik bila dibandingkan dengan kondisi sekolah saya sebelumnya. Demikian juga dengan murid-muridnya, sudah ada ketentuan berpakaian seragam dan bersepatu.

Sayang sekali saya tidak mempunyai foto bagaimana kondisi sekolah saya yang baru tersebut. Yang tersimpan pada album foto pribadi saya hanya ada foto saat perpisahan kelas VI, sebelum kami berpisah untuk melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama pilihan masing-masing.

Foto saat perpisahan ini diambil pada tahun 1976, saat tour ke pantai Palabuhanratu, Sukabumi


Demikian sekilas cerita  berjuta "warna" yang terkandung dalam foto monokrom lama. Sampai saat ini kenangan yang tersimpan pada foto-foto tersebut demikian membekas saat saya menatapnya.

Sukabumi, 5 Juni 2023

Komentar

  1. kenangan yang tak terlupakan. btw, lama g berkunjung dimari pak. apa kabar?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul, Mas. Demikianlah
      dengan kenangan yang tersimpan dalam foto lama tersebut.
      Apa kabar Mas? Syukur deh ketemu lagi sahabat zaman saya bermain di wordpress.

      Salam,

      Hapus
  2. Waduh, tahun 1973, saya belum lahir, pak. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mbak masih muda. 1973 saya sudah kelas III Sekolah Dasar, Mbak belum lahir...

      Salam,

      Hapus
  3. jadi ingat sd tempat aku belajar pak asa...karena sdnya sangat sederhana lantainya pas kelas 1-4 itu masih oake tanah...nyapunya pake sapu lidi..hasil kerajinan tangan murid murid yang ditugaskan pak guru aku pak...lali baru unggah unggahan kelas 5-6 yang dah pake lantai tegel...ngepelnya pake ampas kelapa pake tangan...disurung gitu...tar kalau dah bersih dilap lagi...tunggu kering baru dibersihkan sampai finishing...sd deket rumah sih sd negeri

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jadi penasaran baca komentar Mbak.
      Itu tahun berapa, Mbak? Dan bersekolah dimana?
      Kejadiannya mirip dengan apa yang saya alami seperti yang saya tuliskan dalam postingan ini .
      Tapi apapun, masa lalu tetap indah untuk dikenang ya Mbak.

      Salam,

      Hapus
  4. Masih simpan foto hitam putih ya pak..itu kenangan masa lalu yg ga bakalan terlupakan,pastinya masih membekas di memori ya pak kalau melihat gambarnya, dulu foto hitam putih gambar anak" ga ngerti di suruh bergaya,polos dan apa adanya..sekarang foto anak bayik aja udah menjadi sebuah karya yang bernilai fantastis...kayaknya saya juga punya foto hitam putih tapi bukan punya saya,punya almarhum bapak deh masih ada

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ada beberapa foto hitam putih tersimpan di album foto pribadi saya, Mbak..
      Malah ada foto ibu saya yang sedang hamil mengandung, saya dalam kandungan ibu. Akhirnya saya salut kepada orang tua dulu yang suka mengabadikan kenangan dalam bentuk foto. Padahal saat itu berfoto tidak semudah sekarang, kan harus ke studio foto. Repot.

      Salam,

      Hapus
  5. Pas pertama lihat fotonya saya langsung bilang "wah.... " Keren banget masih nyimpen foto masa kecilnya.
    Saya cuma punya satu foto pas masih kelas 1 SD itupun foto ijazah😅 tapi emang bener mas kalau lihat foto masa kecil tuh rasanya jadi terbayang ke masa lalu, saya masih inget jelas apa aja yang sering saya lakukan, masih ingat juga bentuk sekolah saya dulu sebelum di renovasi. Kalau bisa liburan ke masa lalu kayaknya saya mau coba cuma buat lihat keadaan waktu itu😁 seru kali ya....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul Mbak kalau lihat foto masa lalu seakan mengajak kita kembali ke masa itu.
      Ada di pikiran, ternyata masa lalu itu indah dan masih alami. Berfoto pun tanpa gaya aneh-aneh seperti kalau lihat anak-anak sekarang berfoto.
      Ah ya seandai kita bisa kembali ke masa lalu ya Mbak....

      Salam,

      Hapus
  6. Hebat ya Pak, masih utuh lagi gambar sekolah lama dalam simpanan Pak Asa. Pasti mengimbau kenangan manis zaman persekolahan ketika itu. Walaupun daif tapi anak-anak bersemangat untuk belajar.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah Mbak beberapa foto lama masih tersimpan dengan baik di album foto saya.

      Foto-foto yang menggambarkan kehidupan yang sangat sederhana dan bersahaja. Namun walau demikian teman-teman saya masa itu tetap riang dan semangat dalam belajar.

      Salam,

      Hapus
  7. betul-betul klasik gambar ini....harap masih ada yang masih hidup sehingga ke hari ini...pada tahun 1973..saya belum lahir lagi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dalam foto tersebut ada beberapa yang sudah meninggal, terutama ibu guru kami saat itu. Dan salah seorang teman. Itu yang saya tahu persis, Mas.

      Saat ini saya sedang berusaha untuk menghubungi lagi satu demi satu. Siapa tahu bisa bertemu dan sejenak reuni.

      Salam,

      Hapus
  8. Wah masih bagus ya Pak fotonya. Saya kalau pas menginap di rumah ortu, mesti buka² album foto lama kami. Almh. Mama rajin menyimpannya di album foto, tapi sebagian foto rusak dimakan rayap. Sedih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah banyak foto-foto lama yang tersimpan di album foto pribadi saya masih baik kondisinya, Mbak.
      Sayang sekali ya foto-foto lama milik keluarga Mbak sebagian rusak dimakan rayap.

      Salam,

      Hapus
  9. wahhhh terbaik mas masih simpan lagi fotonya... jaga baik2 ya. kita tidak dapat kembali ke zaman itu tapi kita masih boleh menjaga dan mengenang kenangan pada zaman itu walaupun dengan sekeping foto

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tentu Mbak, foto-foto lama tetap saya rawat semampu saya.
      Ya, foto-foto lama jadi semacam medium untuk "kembali" ke zaman yang telah lewat.

      Salam,

      Hapus
  10. Masih cantik gambarnya.
    Suasana persekolahan hampir sama keadaannya semasa wak bersekolah dasar tahun 60an di sini

    BalasHapus
    Balasan
    1. ALhamdulillah masih bagus fotonya, Wak. Saya scan foto-foto lama mumpung masih bagus, jadilah foto-foto lama sekarang dalam format digital.

      Bersekolah dasar tahun 60an, Wak?
      Kalau demikian, usia kita mungkin berbeda sekitar 10 tahunan?

      Salam,

      Hapus
  11. Wow, bapak masih menyimpan foto tahun 70an.😱

    Keren pak, biarpun monokrom tapi punya banyak berjuta cerita dan makna. Tahun itu rasanya wajar sekolah masih nyeker ya.

    Bapakku dulu pernah punya fotoku waktu kecil tahun 1980an tapi sudah lama hilang, ngga tau kemana.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mas saya masih simpan foto-foto lama. Bahkan ada foto saat ibu saya mengandung saya, yang katanya seminggu kemudian saya baru dilahirkan.

      Monokrom dengan berjuta cerita saat kembali menatapnya. Rasanya indah sekali hidup dimasa lalu itu...

      Sayang sekali ya foto Mas waktu kecil sudah hilang.

      Salam,

      Hapus
  12. Anda beruntung memiliki koleksi foto yang tak ternilai.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Mas.
      Beberapa foto lama masih tersimpan dengan baik dalam album foto. Untung masih bagus, warna hitamnya belum memudar. Hanya beberapa sudah kekuning-kuningan.

      Salam,

      Hapus
    2. Sekarang dengan bantuan teknologi, foto lama bisa dibuat file figitalnya sebagai arsip.

      Hapus

Posting Komentar

Terimakasih telah singgah dan membaca tulisan saya. Bila berkenan, silahkan sahabat tinggalkan komentar. Cepat atau lambat saya akan membalas komentarnya dan mengunjungi blog sahabat.

Mohon ma'af komentar yang menyertakan link hidup akan saya hapus.